Angin puting beliung, yang menerjang kawasan Mojokerto, Jawa Timur, kemarin, Senin (10/11), menyebabkan kerusakan pada atap bangunan situs perumahan Kerajaan Majapahit. Atap bangunan yang terbuat dari bahan membran itu robek, besi pengaitnya putus, akibat dihempas angin kencang tersebut.
Namun atap bangunan tenda pelindung situs permukiman bangsawan Majapahit ini tak ambruk ke bawah melainkan ke samping bangunan tenda. Reruntuhan atap juga tak sampai merusak situs peninggalan Majapahit yang baru ditemukan pada tahun 2009.
“Atap bangunan yang baru dibangun 2 tahun lalu itu rusak akibat terjangan puting beliung, bukan karena kondisi bangunan yang buruk. Sebab, dari 4 bangunan, hanya 1 yang rusak,” kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto, Edhi Widodo, Selasa (11/11).
Akibat kejadian itu, kata Edhi, BPCB menutup sementara situs itu dengan terpal agar tidak rusak bila hujan lagi. Otoritas segera memperbaiki atap bangunan itu.
Rumah kuno itu adalah hasil rekonstruksi dari rumah masa Kerajaan Majapahit. Kini menjadi koleksi di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Koleksi itu ditempatkan pada bagian belakang museum bersama koleksi lainnya berupa arca, prasasti, relief, dan batu angka tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved