Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Inggrís untuk membuktikan tuduhan bahwa pemerintahnya terlibat kasus peracunan mantan agen ganda, Sergei Skripal di Salisbury awal Maret lalu. Jika tidak bisa membuktikan, Inggris harus meminta maaf kepada Rusia.
“Cepat atau lambat, tudingan tidak berdasar ini harus dijawab. Entah itu didasari oleh bukti atau permintaan maaf," ucap Putin melalui juru bicaranya, Dmitry Peskov, Senin (19/03).
Kasus peracunan Skripal dan putrinya, Yulia, membuat panas hubungan Rusia dengan sejumlah negara Barat. Inggris menuding Rusia mendalangi upaya pembunuhan Skripal dan sejumlah agen intelijen lainnya di Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Skripall dan putrinya ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku dekat pusat perbelanjaan di Salisbury pada 4 Maret lalu.
Inggris menyatakan, keduanya terpapar racun saraf yang mampu melumpulkan sistem saraf hingga menyebabkan kematian. Racun yang digunakan di indentifikasi sebagai Novichok, racun saraf era perang di era Soviet.
Inggris menuding bahwa kasus peracunan Skripal disponsori oleh negara.
Hingga kini Skripal dan putrinya masih dalam keadaan kritis. Selama ini, Kremlin berkeras membantah keterlibatan mereka dibalik peracunan itu.
Sebelumnya, Putin juga telah menyatakan bahwa tuduhan Inggris tersebut tidak masuk akal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved