PT Kereta Api Indonesia (KAI) yakin permasalahan "dwell time" atau masa inap kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok akan dapat teratasi dengan kereta. Sebab kereta memiliki daya angkut yang besar.
"Kereta barang itu sekali angkut bisa sampai 30 kontainer. Jadi kalau nanti boleh masuk (ke Pelabuhan Tanjung Priok), tentu akan jauh lebih murah," kata Direktur Komersial PT KAI Herlianto di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (18/09).
Herlianto menjelaskan, saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sedang membenahi sistem persinyalan yang ada di jalur kereta menuju pelabuhan tersebut.
Ditjen Perkeretaapian menargetkan pembenahan tersebut dapat dirampungkan paling lambat pada akhir tahun ini. "Lagi pembenahan persinyalan yang belum. Kalau persinyalannnya udah bagus, sudah bisa. Kereta kan sangat tergantung pada persinyalan. Mudah-mudahan tahun ini selesai," kata Herlianto.
Saat ini, Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli sedang berencana membuka kembali jalur kereta menuju ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Rizal yakin hal ini akan membuat kontainer bisa segera terangkut.
Bahkan, Rizal emimpin langsung kegiatan pembongkaran beton yang selama ini menutupi rel kereta yang dibangun ketika masa penjajahan Belanda itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved