Gerakan protes anti pemerintah semakin meluas di Ukraina. Puluhan ribu demonstran berunjuk rasa di beberapa wilayah di Ukraina pada Kamis (23/01) malam dan Jumat untuk menuntut pengunduran diri pemerintah setempat.
Di wilayah Volyn barat, para pengunjuk rasa mengepung gedung pemerintah negara provinsi. Mereka memaksa gubernur daerah untuk mundur.
Di 5 wilayah barat lainnya, seperti Lvov, Ternopol, Ivano-Frankovsk, Rovno, dan Khmelnitsky, para demonstran berusaha untuk menempati gedung pemerintah. Mereka melampiaskan kemarahan mereka atas undang-undang baru yang membatasi pertemuan publik dan menuntut penggulingan pemimpin regional.
Demonstran juga melakukan protes di daerah Sumy dan Zhitomir di utara, Chernovtsy di barat dan Cherkasy di tengah. Sementara itu, ibu kota Kiev, yang telah menjadi pusat protes selama 2 bulan terakhir relatif lebih tenang.
Para demonstran dan polisi antihuru-hara mengadakan gencatan senjata saat Presiden Viktor Yanukovych dan pemimpin oposisi meluncurkan putaran perundingan untuk meredakan ketegangan.
Seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (25/1), Yanukovych juga telah menyerukan sidang luar biasa parlemen pekan depan untuk membahas solusi untuk krisis politik yang sedang berlangsung.
Seruan pertemuan darurat terjadi di tengah bentrokan mematikan antara polisi anti huru hara dengan demonstran. Mereka turun ke jalan untuk memprotes kontroversial undang-undang anti-protes. Setidaknya 3 orang dilaporkan tewas dan ratusan orang lain, termasuk petugas polisi, terluka dalam bentrokan tersebut.
Protes dimulai pada 21 November dengan demonstrasi damai yang menuntut integrasi negara itu dengan eropa. Demo damai itu kemudian berubah menjadi kekerasan. Para pengunjuk rasa menuntut pemakzulan presiden, pengunduran diri pemerintah dan pembubaran parlemen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved