Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan pembicaraan empat mata di Kantor Presiden, di Jakarta, Selasa (17/4). Pertemuan dua pimpinan eksekutif ini berlangsung ditengah merebaknya isu perombakan kabinet ({reshuffle}) akhir-akhir ini.
Pertemuan Presiden dan Wapres berlangsung tertutup di ruang kerja Presiden. Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng yang selalu mendampingi Presiden tidak turut serta.
Tidak ada penjelasan resmi tentang isi pertemuan tersebut. Begitu pertemuan usai, Wapres langsung masuk mobil dinasnya dan bergerak meninggalkan Kantor Presiden. Dari balik kaca pintu mobil, terlihat Wapres memasukkan secarik kertas ke saku bajunya.
Menjawab wartawan, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan, pertemuan empat mata ini pertemuan biasa. "Biasa saja, pertemuannya membahas soal kerja. Karena pertemuannya empat mata, saya dan juga Pak Sudi tidak ikut," ujarnya.
Ditanya apakah pertemuan empat mata kemarin itu menyangkut rencana perombakan kabinet, Andi berujar, "Semua-semua sekarang dikaitkan dengan reshuffle. Itu pertemuan biasa saja lah. Agenda yang dibicarakan pasti banyak."
Akhir pekan lalu, Wapres dan Presiden bicara soal perombakan kabinet. Presiden berjanji mengevaluasi kabinetnya, tetapi meminta masyarakat tidak gaduh soal perombakan kabinet itu. Presiden dan Wapres sepaham, kalau perombakan kabinet dilakukan, hal itu untuk perbaikan kinerja bukan karena tekanan politik. Jika perombakan kabinet dilakukan, Presiden berjanji akan membicarakan dengan Wapres sebelum keputusannya diambil.
Seusai bertemu Presiden, ditanya soal rencana perombakan kabinet, Yusril mengatakan yang tahu hanya Presiden karena kewenangan dan hak prerogatif ada pada Presiden. Namun, terkait desakan sejumlah pihak agar dirinya diganti karena terkait pencairan uang Tommy Soeharto, Yusril tertawa.
"Kita bisa lihat alur semua ini. Seminar, demonstrasi, dan pemberitaan, ujung-ujungnya reshuffle juga. Saya tahu alur dari gerakan ini semua. Saya tenang saja, ketawa-ketawa saja," ujarnya.
Yusril mengaku Presiden belum pernah membicarakan hal itu dengan para menterinya. Karena itu, para menteri bersikap tenang-tenang saja. Sampai saat ini, kata dia, Presiden tidak pernah membicarakan reshuffle, seperti dijelaskan minggu lalu.
"Semua kewenangan diserahkan kepada beliau. Jadi, seluruh anggota kabinet, sepengetahuan saya tenang-tenang saja," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga membantah adanya tiga menteri yang sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden. Ia justru meminta semua pihak agar memberi kesempatan kepada Kabinet Indonesia Bersatu bekerja dengan tenang.
Pasalnya, beratnya tugas serta tekanan membuat para menteri harus menguras pikiran dan tenaga dalam mengerjakan tugas departemennya.
"Sampai sejauh ini tidak ada surat pengunduran diri dari siapa pun di kabinet. Kabinet tetap utuh bekerja. Dan saya berharap berikan kesempatan dan ketenangan dalam bekerja karena tugas-tugas begitu berat. Banyak sekali tekanan. Kata Pak Jusuf Kalla, sudah 13 menteri yang sakit. Delapan sakit jantung," ujarnya.
Pertemuan empat mata dua pimpinan eksekutif bukanlah yang pertama. Pertemuan empat mata terakhir kedua pemimpin dilakukan saat rencana interpelasi DPR soal nuklir Iran mengemuka, 3 April 2007. Sebelumnya Presiden dan Wapres lainnya juga pernah bertemu ketika rencana pembentukan Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan dan Program Reformasi (UKP3R) mendapat tentangan dari kader Partai Golkar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved