Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan anggaran pendidikan yang dialokasikan kepada Depdiknas terus meningkat atau menjadi anggaran terbesar dari APBN kepada lembaga pemerintahan. Pernyataan Presiden diungkapkan hal itu usai membuka Simposium Nasional Pendidikan dan Ketenagakerjaan bertema "Menentukan Arah Pembangunan Nasional", di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/4).
Menurut Presiden, sesungguhnya masalah pendidikan bukan semata-mata tergantung pada besarnya anggaran, tetapi bagaimana sistem pendidikan dibenahi secara menyeluruh. "Pembenahan fasilitas pendidikan yang memadai, menyediakan tenaga guru dan dosen yang memiliki kualitas dan kemampuan yang tinggi. Kurikulum pendidikan juga harus terus dievaluasi agar sejalan dengan perubahan zaman dan tantangan masa depan," ujar Presiden.
Dunia pendidikan dan dunia ketenagakerjaan diutarakan Yudhoyono adalah dua dunia yang saling berhubungan secara fungsional. "Masalah ketenagakerjan tidak dapat lepas dari masalah yang terjadi pada dunia pendidikan. Dunia ketenagakerjaan memiliki paradigma dan logika sendiri yang dalam prakteknya tidak selalu sejalan dengan paradigma dan logika dunia pendidikan," kata SBY lebih jauh.
Pertumbuhan dunia ketenagakerjaan, menurut Presiden, tidak pula selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan dunia pendidikan. "Itulah sebabnya kita harus terus mencurahkan perhatian dan pemikiran untuk merumuskan sistem kebijakan dan formula yang tepat agar dapat mensinergikan dua dunia yang berbeda namun saling terkait," ujar presiden.
Untuk itu, lanjut Presiden, semua pihak diminta mewujudkan segitiga tanggung jawab antara pemerintah, lembaga pendidikan dan pasar tenaga kerja yang akan menyerap hasil pendidikan untuk mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Hadir pada acara itu Mendiknas Bambang Sudibyo, Menakertrans Erman Suparno, Menhub Hatta Rajasa, Menpora Adyaksa Dault, Seskab Sudi Silalahi, Ketua PB PMII Hery Hariyanto Azumi, Ketua Umum PB HMI Fajar R. Zulkarnaen, Ketua Presidium GMNI Dedi Rachmadi, Ketua Umum GMKI Goklas Nababan, Ketua Umum IMM Amirudin, para pimpinan organisasi kemahasiswaan, para alumni dan peserta simposium.
© Copyright 2024, All Rights Reserved