Masyarakat harus berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan pernah memilih pemimpin yang suka berbohong. Karena pemimpin yang suka berbohong, akan cenderung memiliki sifat yang suka mencuri.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto saat melakukan orasi kampanye di hadapan ribuan massa pendukung Gerindra di lapangan Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur, Selasa (18/03).
"Akan tiba saatnya rakyat memiliki kekuasaan penuh untuk memilih pemimpinnya, yakni pada saat pemilu nanti. Oleh karena itu, saya ingatkan agar jangan sampai salah dalam memilih. Utamanya jangan pernah memilih calon pemimpin yang suka berbohong," ujar Prabowo.
Prabowo mengingatkan, 9 April adalah hari kedaulatan rakyat, untuk menentukan pilihan. "Apa ada pelajaran boleh berbohong? Kalian suka dipimpin pemimpin bohong apa tidak? Bukankah, budaya Indonesia mengajarkan pemimpin harus sabdo pandito ratu," ujar Prabowo.
Pemimpin yang suka berbohong, ujar mantan Danjen Kopassus itu, akan cenderung memiliki sifat yang suka mencuri. Saat seorang pembohong menjadi pemimpin, maka dia akan sering mencuri kekayaan negara untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. "Kekayaan negara akan dikuras habis untuk kepentingan pribadi. Maka rakyat akan tetap menderita, sementara pemimpinnya akan menjadi semakin kaya," kata Prabowo.
Dalam orasinya, Capres Gerindra ini juga mengingatkan setiap tahun terjadi kebocoran keuangan negara sebesar Rp1.000 triliun. Kebocoran itu terjadi karena banyak hal. Salah satunya karena korupsi. "Karena uangnya dikorupsi, maka kebocoran itu terus terjadi. Inilah kalau di negeri ini masih banyak pembohong," katanya.
Selain melakukan kampanye terbuka di kecamatan Wuluhan, Prabowo juga menyempatkan diri blusukan di pasar kecamatan Ambulu. Di sana Prabowo sempat menemui sejumlah pedagang. Prabowo juga sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Alqodiri, asuhan Kyai Haji Muzzaki, lalu melanjutkan perjalanan ke Lumajang sebelum kembali ke Jakarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved