Aparat dari Polres Trenggalek menggeledah kediaman terduga teroris Galih Satria, 29, di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (22/03). Penggeledahan ini adalah upaya lanjutan setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Galih di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 13 Maret lalu.
Kepada pers, Sabtu (22/03), Kapolres Trenggalek AKBP Denny Setya Nugraha Nasution memimpin langsung penggeledahan dengan didampingi sejumlah perwira, sabhara, intelkam serta jajaran Polsek Panggul.
“Pihak keluarga sangat kooperatif. Intinya sterilisasi ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada benda-benda yang berdampak merugikan lingkungan, tapi tadi kami tidak menemukan," terangnya.
Di kamar Galih, polisi hanya menemukan sejumlah surat pribadi terduga teroris untuk dua anaknya yang masih kecil. Namun Denny enggan menjelaskan detil isi surat dan hanya menyatakan bahwa temuan itu tidak terkait dengan terorisme ataupun memberi petunjuk keterlibatan Galih dalam kegiatan teror di wilayah Poso. “Itu surat pribadi (Galih) untuk anaknya, tidak terkait dengan aktivitasnya sekarang," kata Denny.
Galih ditangkap pada 13 Maret 2013 di Bandara Internasional Sokarno-Hatta, setelah diidentifikasi sebagai pengirim paket berisi 2 buah bom pipa dan bom melalui jasa pengiriman swasta dari wilayah Panggul dengan tujuan Singkang Waju, Sulawesi Selatan.
Hasil introgasi dan pengembangan terhadap Galih Satria inilah kemudian diketahui keberadaan Ambo Intang (DPO kasus teroris Poso) di Bengkulu, sehingga pada 20 Maret 2014 dilakukan penangkapan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved