Polisi masih memburu pelaku pemasangan bendera negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditemukan di Mapolsek Kebayoran Lama. Selain bendera, polisi juga menemukan surat ancaman di dalam botol air mineral. Surat itu berisi ancaman kepada anggota Polri, TNI, Densus 88, dan Banser NU.
Selain itu, ada pula ancaman yang menyebut mengenai Jakarta yang akan dibuat seperti tragedi teror di Marawi, Filipina. "Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat Jakarta ini seperti Marawi," tulis surat ancaman di karton berwarna kuning itu.
Ancaman itu meminta polisi berhenti menyebut mereka sebagai teroris. "Bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami."
"Ada surat ancaman juga ya ditemukan di situ," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (04/07).
Argo mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mengejar pelaku dan memeriksa saksi-saksi dalam peristiwa itu. Serta mencari kemungkinan adanya CCTV yang merekam peristiwa tersebut. "Kami akan cek apakah ada CCTV di sana yang bisa membantu," ujar Argo.
Sebelumnya, bendera ISIS ditemukan terpasang di pagar depan kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pemasangan atribut ini dilakukanpada Selasa pagi, 4 Juli.
"Betul, sekitar pukul 05.30 petugas dari Polsek Kebayoran Lama menemukan sehelai bendera hitam dengan tulisan lafaz Lailahaillahaillallah yang menyerupai lambang ISIS," kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Komisaris Alam Nur, Selasa (04/07).
© Copyright 2024, All Rights Reserved