Aksi pelemparan bom rakitan serta penusukan terhadap anggota satuan lalu lintas Polres Tasikmalaya Kota, Senin malam (13/05) diidentifikasi terkait dengan terorisme. Seorang pelaku yang tewas ditembak petugas adalah anggota dari jaringan tersangka teroris yang ditangkap di Cipacing, Sumedang.
“Pelaku berinisial SL, anak buah tersangka teroris M yang ditangkap di Cipacing (Sumedang) Selasa pekan lalu," terang Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul kepada pers, Selasa (14/05).
Informasi yang dihimpun, M yang ditangkap di Cipacing adalah Wiliam Maksum. Dari Maksum inilah, penggerebekan di Bandung dan sejumlah tempat di Jateng dilakukan Densus 88. Dalam oeprasi serentak itu, sebanyak 20 terduga teroris dibekuk, 13 di antaranya ditangkap hidup-hidup dan 7 lain tewas didor.
Martinus enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi kejadian maupun perburuan satu pelaku yang kabur. Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut.
Sebelumnya, Kapolresta Tasikmalaya Kota AKBP Iwan Iman Susilo mengatakan peristiwa penyeranga terhadap anggotanya itu terjadi sekitar pukul 19.25 WIB. Saat itu 2 Polantas yakni Aiptu Widartono dan Briptu Wahyu sedang melakukan pengaturan lalu lintas di Pos Pengamanan Jalan Mitra Batik, Kelurahan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Kejadian berawal saat polisi yang dilempari kaleng ke arah pos. Belakangan diketahui itu adalah bom rakitan.
Widartono langsung mengejar pelaku hingga berakhir di sebuah parkiran motor Yogya Mitra Batik. Seorang pelaku melarikan diri sedangkan SL mengeluarkan senjata api. Namun senjata api pelaku macet dan tidak meletus. “Di saat korban akan mengamankan senjata rakitan itu, pelaku langsung melawan dan menyabetkan senjata tajam berupa golok ke arah polisi sebanyak 6 kali hingga menusuk bagian dada sebelah kiri hingga roboh," papar Iwan.
Rekan korban, Briptu Wahyu yang datang kemudian mencoba menolong. Karena pelaku terus melawan, akhirnya Briptu Wahyu menembak pelaku sebanyak 2 kali hingga pelaku tewas di lokasi.
Saat ini, jenazah SL diidentifikasi di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Sementara Widartono mengalami pendarahan akibat luka sabetan di tangan kanan, wajah, kaki dan dada sebelah kiri kini menjalani perawatan di rumah sakit.
© Copyright 2024, All Rights Reserved