Polda Papua menjamin pelaksanaan pelaksanaan salat Idul Adha di Tolikara, Papua, yang jatuh pada akhir bulan ini akan berlangsung dengan aman.. Kepolisian berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pengamanan. Polisi tak ingin kecolongan lagi seperti saat terjadi aksi kekerasan dalam pelaksanaan salat Idul Fitri, Juli lalu.
Kapolda Papua Paulus Walterpauw, Selasa (08/09) mengatakan, pengamanan kegiatan keagamaan merupakan kewajiban petugas Kepolisian seperti yang diatur dalam undang-undang.
Polda Papua, menurut Paulus, Polri akan mendapat tambahan personel pengamanan. “Di negara ini sudah diatur hak kebebasan beragama untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Salat Idul Adha merupakan kewajiban muslim yang harus dijalankan sehingga harus diamankan tanpa terkecuali," kata Paulus.
Seperti diketahui, kerusuhan dan aksi kekerasan pecah di Tolikara saat salat Idul Fitri, Juli lalu. Sekelompok orang menyerang dan membubarkan jemaah salat Id.
Akibat peristiwa itu, ratusan muslim terpaksa mengungsi dan sejumlah bangunan hangus terbakar. Polisi sudah menetapkan 2 tersangka terkait kerusuhan ini, yakni Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo.
Mengenai informasi yang menyebut Gereja Injili di Indonesia (GIDI) menuntut kedua tersangka dibebaskan, Paulus tidak bisa memastikan. Dia mengatakan polisi bisa saja menangguhkan penahanan kedua tersangka, tapi perkara tetap harus berjalan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved