Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) siap mencetak paspor negara Palestina dan Papua Nugini. Saat ini, kesepakatan dengan 2 negara sudah dicapai.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Atje M Darjan mengatakan, pasar Palestina menarik dan potensial bagi BUMN obyek vital nasional. Pasalnya, paspor di Palestina juga berlaku sebagai identitas, layaknya kartu tanda penduduk (KTP). "Hampir setiap penduduk Palestina harus punya paspor," kata Atje dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (07/04).
Atje menyebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia sudah bertemu dengan Direktur Utama Perum Peruri Prasetio. Selain itu, kerja sama strategis ini pun telah dibicarakan dalam KTT OKI beberapa waktu lalu dengan fasilitas dari Kementerian Luar Negeri.
"Mereka juga sudah meningkat ke paspor elektronik. Kita sudah menyerahkan dummy untuk disetujui," kata Atje.
Atje menjelaskan, pemesanan paspor dari Palestina mencapai kurang lebih 3 juta buah buku. Jumlah pesanan ini berjangka waktu 3 tahun. Menurut Atje, kerja sama dengan Palestina tidak hanya berkisar pada kemajuan bisnis Perum Peruri di negara itu. Kerja sama ini dapat pula membuka peluang bisnis perseroan di negara Timur Tengah lainnya, seperti Jordania.
“Kerja sama dengan Papua Nugini masih dalam tahap pembicaraan. Aabila Perum Peruri menang tender maka kemungkinan besar uang logam, paspor, dan perangko Papua Nugini bakal dicetak di Indonesia,” kata Atje.
© Copyright 2024, All Rights Reserved