Kanker adalah salah satu penyakit yang ditakuti di dunia. Walaupun, penyebabnya hingga saat ini belum diketahui pasti, namun, faktor- faktor yang mempengaruhi seseorang beresiko terkena kanker sudah diidentifikasi. Bahkan, 30 hingga 50 persen kejadian kanker bisa dicegah dan disembuhkan. Salah satunya, dengan pola makan dan gaya hidup sehat.
Pakar Bioteknologi, Biologi dan Nutrisi dari National Chung Hsing University Taiwan, Chau Chi Fai mengatakan penyakit kanker bukan penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Penyakit mematikan ini memang membutuhkan waktu cukup lama hingga sel-sel kanker berkembang dan menjadi ganas.
“Kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik. Caranya, dengan mendeteksi gejala paling awal yang mungkin berkembang di dalam tubuh. Meskipun sebagian besar gejala ini dapat bersifat sangat umum dan bisa berbeda tergantung lokasi, karakter keganasan serta ada tidaknya metastasis,” ulasnya kepada politikindonesia.com dalam Seminar Kesehatan bertema, “Diet, Nutrition and Cancer Prevention”, di Jakarta, Minggu (29/07).
Menurutnya, dengan memeriksakannya lebih awal dapat membuat perbedaan besar. Maka, luangkanlah waktu untuk memeriksa apa pun gejala-gejala yang ada. Karena kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh dan juga pada semua golongan umur dari berbagai kalangan. Sehingga beberapa penyakit kanker berada di posisi atas sebagai pembunuh.
“Data Badan Kesehatan Dunia menyebutkan, pada tahun 2012, terdapat 14 juta kasus baru dan 8.2 juta orang meninggal dunia karena kanker. Bahkan, diperkirakan penyakit mematikan ini akan meningkat menjadi 24 juta di tahun 2035. Namun, angka itu bisa diminimalisir dengan mengontrol pola makan dan gaya hidup. Karena ada zat-zat nutrisi tertentu yang berhubungan dengan faktor resiko kejadian kanker,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, ada bukti-bukti klinis berserta mekanismenya dalam tubuh, terkait pola konsumsi makanan tertentu dengan faktor resiko kejadian kanker. Salah satu contoh dari hasil penelitiannya, ternyata sumber pangan biji-bijian (wholegrain) yang baik untuk mengontrol level berat badan dan melalui teknologi pangan. Selain itu, pengolahannya tidak merusak enzim yang baik digunakan oleh tubuh.
“Diet sehat dan mengubah pola hidup serta minum suplemen yang tepat juga bisa mencegah perkembangan kanker. Jadi, sangatlah penting untuk mengamati segala perubahan tak wajar yang timbul pada tubuh agar kanker bisa dideteksi lebih dini. Semakin dini mendapati keanehan, maka peluang untuk sembuh juga makin besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Executive Director CNI Group, Chew Say Loo menambahkan, tingkat kejadian kanker di Asia Tenggara adalah yang tertinggi di antara negara di seluruh dunia. Bahkan, Indonesia masuk di peringkat teratas bersama Malaysia dan Singapura. Makanya, hingga saat ini kanker masih menjadi menyakit yang menakutkan. Oleh seba itu, pihaknya memiliki suplemen kesehatan yang baik untuk penderita kanker.
“Suplemen antikanker itu mengandung Agaricus blazei Murril, yaitu sejenis jamur yang terbukti bermanfaat sebagai antikanker. Jamur itu ditemukan oleh Inosuke Iwade dari Departemen Pertanian, Jepang. Lalu, dibudidayakan oleh Hitoshi Ito (Direktur The Research Institute of Fungal Pharmacology di Jepang). Kini jamur tersebut sudah memiliki hak paten sebagai formula original karena tidak semua Agaricus memiliki efek anti kanker,” ujarnya.
Dia menuturkan, suplemen antikanker ini dapat membantu melawan sel kanker. Apabila seorang penderita kanker sedang melakukan tindakan seperti radiasi, operasi atau kemoterapi sebaiknya tetap dilakukan. Dengan tambahan Chlorella Growth Factor (CGF), suplemen ini menjadi suplemen antikanker yang aman untuk sel normal yang sehat. Hal ini berbeda dengan obat kanker umumnya yang tidak hanya membunuh sel kanker tapi juga membunuh sel normal yang sehat.
“Suplemen itu bermanfaat untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker dengan meningkatkan Natural Killer Cell. Mengoptimalkan hasil kerja obat dan terapi kanker seperti kemoterapi atau radioterapi. Mengurangi efek samping dari terapi kanker seperti muntah, kehilangan nafsu makan dan kerontokan rambut, serta membantu memperbarui sel-sel yang rusak,” tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved