Ada sejumlah ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini berdasarkan catatan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Salah satu ancaman yang menonjol saat ini adalah perang intraskrip.
Perang tersebut berupa aktivitas intelijen yang menghancurkan rasa kepercayaan antar bangsa. Perang ini telah menggeser para serdadu dengan data-data di komputer.
"Konflik intraskrip di dalam negeri sendiri, ini lebih berbahaya dari perang konvensional, barisan tentara dan mesiu sudah digantikan intelijen sampai akademisi," kata Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Langgeng Sulistiyono dalam acara Sarasehan Nasional Komitmen Kebangsaan di Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
Langgeng mengungkapkan hal tersebut saat membacakan sambutan dari Menko Polhukam Djoko Suyanto yang berhalangan hadir karena ada tugas kenegaraan yang lain.
“Sekarang kita hidup di zaman di mana belahan lain bumi mempengaruhi belahan lainnya, sebagai contoh media sosial memainkan peranan sosial sangat penting, dan menjadi instrumen demokrasi secara masif," kata Langgeng.
Selain itu, kata Langgeng, Bangsa Indonesia sebagai bangsa demokratis memiliki ancaman yakni otonomi daerah untuk kesejahteraan masyarakat tapi tak dipungkiri juga menimbulkan kedaerahan.
Pemilihan langsung sebagai semangat demokrasi yang positif juga memiliki risiko. Pemilihan langsung membuat masyarakat terkelompok bahkan cenderung individualis. "Inilah risiko demokratis, tapi kami tak boleh menyerah, ini hal yang harus kami tangani,” kata Langgeng
Menurut Langgeng, intoleransi kelompok juga mulai muncul, sementara globalisasi juga memberi pengaruh. Secara bersamaa kemajuan teknologi juga berpengaruh sangat besar.
Karena itu, Kemenko Polhukam ingin bangsa Indonesia kembali memaknai Indonesia untuk menghadapi ancaman tersebut. Sebab bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar tergantung rakyatnya. "Sungguh tergantung cara kita berkehendak mengenai Indonesia. Apakah jadi bangsa unggul atau tertinggal, kokoh atau lemah? Itu konsekuensi pilihan bangsa Indonesia sendiri," pungkas Langgeng.
© Copyright 2024, All Rights Reserved