Peneliti terorisme pada Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menilai langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup laman Almustaqbal.net yang mendukung ISIS, belum cukup. Sebab masih ada belasan situs pro gerakan ISIS di Indonesia.
“Mereka menggunakan domain-domain gratis seperti Wordpress, namun isinya dikemas sangat profesional,” kata Ridlwan, Senin (30/03).
Ridlwan mencontohkan laman propaganda pendukungISIS, khilafadawlaislamiyyah.wordpress.com. Isinya berupa video-video ajakan bergabung ISIS dengan terjemahan bahasa Indonesia yang baik.
“ISIS mempunyai sayap mujahidin media yang disebut kataib al furqon atau dalam bahasa Indonesia berarti pasukan pembeda atau pembenar. Ini anggotanya ada di Indonesia juga,” ungkap Ridlwan.
Selain itu, kata Ridlwan, kelompok pendukung ISIS juga memantau media massa umum yang mereka sebut sebagai media sekuler. “Contohnya ketika ada sebuah talkshow (dialog) di televisi terkait ISIS. Mereka langsung membuat video bantahannya dan merilisnya di website,” jelas Ridlwan.
Ridlwan mengatakan, ada juga situsShoutussalam.org yang selalu merilis video-video terbaru dari medan perang ISIS di Irak dan Suriah. “Simpatisan atau pendukung ISIS selalu mempunyai cara untuk update (memperbarui) informasi. Pembredelan satu atau dua situs tidak akan berdampak, hanya obat sesaat,” ujar Ridlwan.
Menurut Ridlwan, pemerintah tidak punya strategi yang tuntas hingga akar masalah. Padahal seharusnya kelompok-kelompok cikal-bakal pendukung ISIS diajak berdialog, didengar, lalu sama-sama dicari solusi. “Tapi Menteri Agama tampaknya cuek saja,” kata Ridlwan.
Ridlwan mengatakan, ketika 1 situs ditutup maka akan muncul belasan, bahkan ratusan situs baru. “Mereka siang-malam berpikir dan merencanakan strategi dengan semangat karena bagi mereka ini jihadnya, yang imbalannya surga. Sedangkan aparat pemerintah sekadar menunaikan tugasnya sesuai gaji dari APBN,” pungkas Ridlwan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved