Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran negara mencapai Rp262,5 triliun atau 2,08 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada 5 Agustus 2016. Angka defisit tersebut telah mencapai 88,5 persen dari target defisit pada APBN yakni Rp296,7 triliun atau 2,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Tingginya defisit anggaran hingga pekan pertama Agustus ini disebabkan oleh realisasi belanja yang tak diimbangi oleh jumlah pendapatan yang masuk, terutama yang berasal dari penerimaan perpajakan.
Keterangan resmi Kemenkeu, yang dikutip Selasa (16/08), menyebutkan, realisasi penerimaan negara per 5 Agustus 2016 tercatat sebesar Rp775,2 triliun atau 43,4 persen dari target Rp1.786,2 triliun. Sementara, realisasi belanja negara mencapai Rp1.037,6 triliun atau 49,8 persen dari pagu Rp2.082,9 triliun.
Adapun dari sisi penerimaan, per 5 Agustus 2016, sektor perpajakan baru menghasilpen pendapatan negara Rp618,3 triliun atau 40,2 persen dari target Rp1.539,2 triliun. Perolehan ini lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp626,7 triliun atau 42,1 persen dari target Rp1.489,3 triliun.
Realisasi penerimaan perpajakan itu berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp542,1 triliun atau 40 persen dari target Rp1.355,2 triliun, dan penerimaan bea dan cukai sebesar Rp76,2 triliun atau 41,4 persen dari target Rp184 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak tercatat sebesar Rp155,7 triliun atau 63,5 persen dari target Rp245,1 triliun. Capaian ini lebih tinggi dari perolehan tahun lalu sebesar Rp155,5 triliun atau 57,8 persen dari target Rp269,1 triliun.
Dari pos belanja negara, belanja pemerintah pusat baru mencapai Rp585,7triliun atau 44,8 persen dari pagu Rp1.306,7 triliun. Sementara transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp452 triliun atau 58,2 persen dari pagu Rp776,3 triliun.
Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp323,7 triliun atau 42,2 persen dari pagu Rp767,8 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp262 triliun atau 46,6 persen dari pagu Rp538,9 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved