Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengimbau agar masyarakat tidak menggelar demontrasi pada saat masa tenang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) jelang pencoblosan 15 Februari mendatang.Wiranto berharap minggu tenang diisi dengan keadaan yang tenang pula.
"Minggu tenang tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang memicu sentimen publik, mempengaruhi publik ya. Minggu tenang itu masyarakat pemilih diharapkan bisa mendapatkan kontemplasi untuk memilih yang terbaik, ini kan memilih pemimpin, pemimpin yang punya kompetensi, punya kualitas," ujar Wiranto kepada pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (03/02).
Dikatakan Wiranto, jika ada demonstrasi, bisa saja menimbulkan kericuhan. Sehingga bila itu terjadi sama saja merusak jalannya masa tenang yang memang seharusnya berjalan tenang tanpa adanya kegiatan yang dapat mengganggu masyarakat.
"Kalau minggu tenang diwarnai kericuhan dengan hal-hal yang negatif, itu namanya tidak sesuai dengan niat atau semangat minggu tenang itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Pilkada Serentak akan memasuki minggu tenang pada 12 hingga 14 Februari. Sementara, pemilihan akan digelar pada 15 Februari.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan adanya informasi tentang rencana demonstrasi besar-besaran pada masa tenang Pilkada Serentak 2017. Polri selaku penanggung jawab keamanan mengimbau agar hal seperti itu tidak dilakukan.
"Hari ini kami imbau jangan melakukan tindakan yang mengganggu masyarakat, terutama tanggal 12, 13, 14, karena itu adalah hari tenang," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (02/02).
© Copyright 2024, All Rights Reserved