Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga deklarator #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera dimintai keterangan oleh polisi. Pemeriksaan ini terkait teror pelemparan molotov di rumahnya, beberapa waktu lalu.
Pemeriksaan itu dilakukan di Polsek Pondok Gede oleh penyidik dari Polres Bekasi, Jumat (27/07). Mardani mengaku ditanyai sejumlah hal oleh polisi.
“Ditanya apa yang terjadi. Baru dapat info detail dari reserse bahwa dua botol berisi Pertamax itu sudah dilempar. Satu mendarat di halaman teras yang berkeramik dan sudah terbakar sumbunya. Alhamdulillah tidak terbakar. Satu lagi tersangkut dan menggelinding di atas dan jatuh ke jalanan depan rumah. Alhamdulillah-nya tidak pecah," terang Mardani.
Mardani mengatakan, ada dua polisi yang memeriksanya. Pemeriksaan mulai sejak pukul 09.20 WIB.
“Polisi menjelaskan sudah mentrace enam titik untuk diambil rekaman nomor HP di sekitar lokasinya. Teorinya jika ada pemilik HP yang terdekteksi pada pukul 03.00 WIB dini hari dalam kondisi bergerak ada kemungkinan itu yang dapat ditelusuri," jelas Mardani.
Ketua DPP PKS ini mengatakan, polisi telah bekerja sama dengan pihak Jepang untuk proses penyelidikan lebih lanjut. “Polisi juga sudah bekerja sama dengan JICA (Jepang) untuk mengecek sidik jari," katanya.
Seperti diberitakan, rumah Mardani di Jalan Ahmad Madani, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, dilempar molotov oleh orang tak dikenal pada Kamis (19/07) dini hari. Kejadian itu baru diketahui pada pagi harinya, saat hendak membersihkan halaman, ditemukan ditemukan dua botol berisi bensin. Satu dalam kondisi pecah dan satu lagi masih utuh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved