Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan tidak akan membawa nama Tri Rismaharini untuk diusulkan menjadi calon kepala daerah ke kongres di Bali pada Kamis (09/04) mendatang.
“Kami akan memperjuangkan kader sendiri,” kata Bendahara PDIP Surabaya yang juga Ketua Panitia Rapat Kerja Cabang PDIP Surabaya, Budi Leksono, Rabu (01/04).
Kongres akan membahas usul arus bawah untuk pemilu kepala daerah dan pemilihan ketua umum partai. Untuk pemilu kepala daerah Surabaya, DPC akan mengajukan nama Wisnu Sakti Buana yang kini menjabat Wakil Wali Kota Surabaya dan Ketua DPC PDIP Surabaya.
Sedangkan untuk pemilihan Ketua Umum PDIP, DPC PDIP Surabaya tetap mengajukan nama Megawati Soekarnoputri.
“Kami ingin pilwali usung Pak Wisnu dan Ketua Umum (PDIP) tetap Bu Mega,” kata Budi Leksono.
Budi mengatakan, alasan dicoretnya nama Risma, berdasarkan dari hasil rapat kerja cabang pada 15 Maret 2015, seluruh ranting dan pengurus cabang sepakat tidak lagi mengusung Risma. Mereka memutuskan secara aklamasi mengajukan Wisnu Sakti Buana yang merupakan kader partai.
Menurut Budi, selama ini Risma tidak pernah mengakui bahwa dirinya kader PDIP. “KTA (kartu tanda anggota) saja enggak punya. Kontribusi tidak pernah ada. Bahkan, sejak terpilih menjadi walikota pada 2010, Risma tidak pernah mengikuti rapat bersama fraksi, pengurus, dan struktural yang menjadi tradisi partai,” kata Budi.
Namun Budi mengatakan, keputusan rekomendasi sepenuhnya ada di tangan ketua umum dan DPP. Sebagaimana pada 2010, DPP PDIP bisa saja merekomendasikan calon di luar partai yang sebelumnya tidak diusung pengurus cabang. “Kalau rekomendasi sudah turun, ya enggak ada yang berani menentang,” pungkas Budi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved