Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim berhasil memenangkan 67 persen dari semua Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) yang diselenggarakan sejak April hingga awal Juni 2010. Artinya, kandidat yang direkomendasikan partai berlambang banteng itu mendapatkan dukungan rakyat.
Klaim itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo di Jakarta Selasa (08/06). "Ini bukti calon-calon yang kami rekomendasikan mendapat dukungan rakyat dan berhasil memenangkan Pemilukada, termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan terakhir Pilgub di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)," kata Tjahjo.
Dituturkannya, PDIP menggunakan mekanisme partai pada proses penjaringan calon sampai rekomendasi keluar. "Ada memang beberapa daerah yang melalui mekanisme fit and propper test, baik oleh DPP atau DPD. Dalam kaitan ini, siapa saja mempunyai hak sama mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan, baik itu internal kader maupun dari partai lain, PNS, artis dan profesi lainnya, silahkan," katanya.
Sesudah kegiatan pendaftaran, lanjutnya, ada tahap berikutnya, yakni survei. Dikatakan Tjahjo, survei sangat penting karena pemilih, adalah masyarakat umum yang punya hak pilih, bukan PDI Perjuangan saja. “Makanya, hasil survei juga perlu untuk jadi bahan pertimbangan merekomendasikan calon. Tetapi lebih dari itu, kami juga menguji konsep program para kandidat, bagaimana mereka mensejahterahkan rakyat di daerahnya, komitmen ideologi bagaimana terhadap Pancasila 1 Juni 1945, Kebhinekaan, UUD 1945 serta NKRI," ujarnya.
Tjahjo mengaku apa yang dilakukan pihaknya mampu menghasilkan kemenangan, baik di tingkat kabupaten dan kota, maupun provinsi. "Apalagi ada realitas, bahwa calon-calon yang menang itu, ternyata sebagian besar murni kader PDI Perjuangan dan diusung sendiri, tidak dengan ada semacam koalisi dengan partai lain. Tetapi memang ada pasangan yang diusung itu hasil koalisi dua hingga empat parpol, atau ada sedikit yang salah satunya dari PDI Perjuangan sementara pasangannya kader partai lain, termasuk ada yang berkoalisi dengan pegawai negeri sipil," ungkapnya.
Tjahjo menyebut beberapa faktor yang menjadikan kandidat partainya memenangkan banyak Pemilukada. "Pertama, karena masalah pendampingan. Yakni strategi pemenangan Pemilukada yang percaya pada gerak mesin partai,” ujar dia.
Selain itu, ada pula faktor kepemimpinan tim kampanye dan figur calon atau kandidat yang kuat di mata masyarakat di daerah. Kemudian ketiga, adanya pihak yang menjadi motivator dan mengubah menjadi energi positif untuk pemenangan Pemilukada itu. "Keempat, tim operasional partai yang solid dan menggerakkan pemilih untuk tingkatkan elektabilitas serta adanya militansi saksi TPS yang solid. Lalu kelima, tim pasukan lapangan dari partai dan berbagai kelompok masyarakat terorganiser, termonitor saling mendukung," katanya.
Yang tak kalah penting, ujar Tjahjo, adanya tim sukses Pemilukada terpadu antar parpol jika calon diusung dari hasil koalisi. "Tetapi inti kemenangan sesungguhnya ada pada kekuatan figur yang dipilih masyarakat dan dukungan partai sebagai jaminan politik. Dan hal yang lebih penting lagi, semua sukses bersama kuncinya kepada kepercayaan masyarakat pemilih," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved