Dalam rangka Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Pelantikan Perwira Polri tahun 2015, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di dampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, memberikan pembekalan kepada 793 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI dan Polri tahun 2015. Para taruna ini terdiri dari 215 Taruna Akmil, 100 Kadet AAL, 89 Karbol AAU dan 389 Taruna/Taruni Polri.
Acara pembekalan itu berlangsung di Ruang Auditorium Akpol, Semarang, Selasa (28/07) sore. Dalam acara itu, Panglima TNI mengingatkan kepada Capaja TNI dan Polri bahwa, tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia kedepan tidaklah ringan, hal ini antara lain dilatar belakangi oleh perkembangan lingkungan strategis serta beberapa permasalahan global mulai dari pesatnya peningkatan populasi penduduk dunia, menipisnya energy, kelangkaan pangan dan air, juga pergeseran latar belakang dan lokasi konflik dunia dimasa yang akan datang.
“Jika saat ini konflik-konflik di dunia lebih dari 70 persen berlatar belakang perebutan energi fosil maka dipastikan ke depan konflik akan berlatar belakang perebutan energi hayati, pangan dan air. Jika saat ini lokasi konflik dunia berasal di Timur Tengah atau yang kita kenal dengan sebutan all spring maka ke depan konflik dunia akan bergeser ke arah negara-negara dunia kaya akan sumber daya alam yang berada di equator termasuk Indonesia. Itulah ancaman nyata terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Panglima TNI.
Ancaman yang muncul seiring dengan perkembangan dunia yang tidak lagi terbatas pada ancaman tradisional traditional trade, namun telah berkembang menjadi ancaman non traditional trade termasuk ancaman dunia maya, cyber crime.
“Ancaman jenis baru tersebut kini berkembang semakin luas dan komplek, tidak hanya berupa ancaman militer namun juga ancaman terhadap seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Gatot.
Untuk menghadapi ancaman itu, para Capaja TNI dan Polri sebagai calon pemimpin TNI-Polri dimasa depan dituntut bukan hanya mampu menunjukan kepemimpinan yang handal dalam mengadapi tantangan global, namun juga dalam memimipin anak buahnya mampu menunjukan sifat-sifat kepemimpinannya. “
Asahlah hati untuk bagaimana memimpin anggota dan satuan dengan baik, menyentuh, menyelami, mengetahui dan memahami kehidupan prajurit. Tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap anggota guna mengetahui permasalahan yang dihadapi anak buah. Jadikan kehadiran kita sebagai solusi, bukan beban selama bertugas serta buatlah hal-hal yang menyenangkan dan damai di satuan masing-masing, dengan membangun jiwa korsa yang positif,” pesan Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa profesi TNI dan Polri adalah profesi mulia, setiap prajurit TNI dan anggota Polri harus menjaga harga diri dengan tidak melakukan perbuatan yang merusak citra TNI dan Polri di masyarakat.
Jadilah contoh tauladan atas pelaksanaan aturan, sehingga menginspirasi anak buah untuk berbuat hal yang baik dan benar. “TNI dan Polri adalah bagian dari pemerintah, maka antara TNI dan Polri harus saling mendukung dan menguatkan. Para Perwira TNI dan Polri sebagai aparat harus mampu mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan memelihara kohesi keragaman dan kebhinnekaan Indonesia,” katanya.
Turut hadir dalam pembekalan tersebut diantaranya, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito, Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Bayu Purwiyono, para Asisten Panglima TNI, Danjen Akademi TNI Mayjen TNI Harry Purdianto, Gubernur Akmil Mayjen TNI Sumardi, Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, dan Gubernur AAU Marsda TNI Abdul Muis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved