Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku tidak tahu apakah 4 sketsa yang disebar Polda Metro Jaya adalah pelaku penyiraman air keras terhadapnya. Saat kejadian, Novel mengaku tidak sempat melihat pelaku.
Hal itu disampaikan Novel saat memberikan keterangan pers di kediamannya, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/02).
“Saya tidak melihat secara langsung (pelaku yang menyiramkan air keras padanya), saksi lain saya kira banyak yang melihat. (Kedua) Saya punya kendala di penglihatan," ujar Novel.
Dikatakan Novel, saat ini dirinya lebih fokus pada pengobatan terhadap matanya. Meski demikian, menurutnya, pengungkapan kasus itu tidak boleh pula dibiarkan.
“Saya lebih fokus pada pengobatan. Bagi saya itu yang paling penting, walaupun saya berpandangan peristiwa begini tidak boleh dibiarkan. Saya berpandangan bahwa sebaiknya hal begini sebisa mungkin harus terungkap," ujar Novel.
Novel juga bicara tentang pengamanan terhadap dirinya. "Ini suatu semangat dan kita ingin menunjukkan tidak boleh ada orang takut dengan teroris, kalau saya bilang teroris, nggak boleh ditakuti, walau kemudian dari KPK dan Polri tentunya memandang penting untuk diberikan pengamanan, saya kira itu suatu hal yang berbeda, dan saya hormati dan terima kasih untuk itu," sebut Novel.
Novel menegaskan dirinya siap diperiksa bila pengobatannya rampung dilakukan. Novel akan kembali menjalani operasi tahap dua pada bulan Maret.
“Begini dari penyidik Polri menyampaikan hal yang sama untuk meminta keterangan kepada saya, cuma faktanya sekarang saya kondisi sakit, dan itu tidak optimal. Dalam hal saya sakit begini tidak tepat apabila ada pemeriksaan karena tentu fokus saya pengobatan," ujar Novel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved