Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan menutup sementara operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyusul peningkatan aktivitas Gunung Agung yang kini tengah erupsi. Penutupan mulai Senin (27/11), pukul 07.00 WITa dan berlaku hingga 18 jam ke depan.
“Penutupan mulai pukul 07.00 WITa sampai dengan 18 jam ke depan dengan evaluasi per 6 jam oleh airport community," terang Kepala Bagian Kerja Sama Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agoes Soebagio, dalam keterangannya, Senin (27/11) pagi.
Dikatakan Agoes, informasi terkait penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut telah disebarkan melalui NOTAM nomor A4242/17. Penutupan Bandara Ngurah Rai ini terkait dengan alasan keselamatan penerbangan.
Sementara, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Pramintohadi Sukarno, menegaskan, penyelenggara penerbangan di Bandara Ngurah Rai harus mematuhi NOTAM tersebut dan tidak melakukan penerbangan hingga mendapat izin keselamatan dari otoritas yang berwenang.
Akibat penutupan penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut, terdapat 7 penerbangan yang menuju bandara tersebut mengalihkan pendaratannya ke bandara lain, yakni Surabaya, Jakarta dan Singapura.
Sementara Bandara Internasional Lombok yang kemarin ditutup sementara, pada pagi ini kembali. Seluruh aktifitas penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Lombok kembali normal.
Aktifitas Bandara kembali berjalan normal setelah dibuka pada pukul 06.00 Wita. Penumpang mulai berdatangan dan belum terpantau terjadi kepadatan. "Sudah (berjalan normal), penumpang sudah mulai berdatangan ke terminal. Tidak terlalu padat," kata Corporate Secretary AP I Israwadi, Senin pagi.
Sebelumnya sebanyak 16 penerbangan keberangkatan dan kedatangan di Bandara Internasional Lombok dibatalkan sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved