Sejumlah partai politik melaporkan Ketua Fraksi Nasdem di DPR, Vicktor Laiskodat ke polisi atas pernyataan. Nasdem pun menyiapkan bantuan hukum untuk membela kadernya tersebut.
Kepastian tentang adanya bantuan hukum tersebut disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani. "Jelas dong (memberi bantuan hukum), kan kita satu kesatuan beliau bertugas ke NTT dalam rangka reses bertemu dengaan konstituen,” ujarnya kepada pers, Sabtu (05/08).
Irma menegaskan, Nasdem tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Viktor terkait pernyataanya tentang parpol intoleran dan pendukung khilafah. Irma menyebut Viktor hanya menyampaikan kondisi bangsa terkini.
“Kemudian di sana menyampaikan kegelisahannya di masyarakat bahwa sudah banyak terjadi intoleransi oleh banyak oknum-oknum LSM, dan kemudian setelah itu ada celetukan dia jawab," kata Irma.
Irma menambahkan, apa yang disampaikan Viktor adalah bagian komunikasi antara wakil rakyat dengan rakyatnya. “Menurut saya itu bagian komunikasi antara wakil rakyat dengan rakyat. Hanya itu yang ingin disampaikan Viktor ke masyarakat terhadap fakta situasi hari ini," sambungnya.
Irma menganggapp tidak ada yang salah dengan pernyataan Viktor saat bertemu konstituennya di NTT tersebut. Menurutnya menurut UU MD3 saat reses, setiap anggota dewan dimungkinkan untuk berbicara mengenai kondisi bangsa, negara dan pemerintah kepada konstituennya.
"Nggaklah, kan bang Viktor menjalankan tugas negara reses ke daerah, kenapa kok harus diberi sanksi. Nggak dong, kan itu dalam UU MD3 memang dimungkinkan seorang anggota dewan menyampaikan kepada publik apapun yang ingin disampaikan tentang kondisi negara, kondisi pemerintah. Jadi nggak ada yang dikhawatirkan karena pernyataan hal yang umum," ucapnya.
Masih membela rekannya, Irma menyebut saat itu Viktor hanya mengingatkan konstituennya untuk menjaga keutuhan NKRI. Dia meminta rekaman video itu tak didengarkan secara sepotong-sepotong.
"Kalau dilihat dari pidatonya yang pertama sampai terakhir baru jelas apa yang ingin disampaikan beliau. Kalau lihat sepotong-sepotong ya akhirnya jadi tersesat, informasinya sesat, saya menyampaikan jangan melihat informasi sepotong-sepotong," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved