Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah beberapa kali mencetak rekor baru di awal tahun 2018, Januari, ini. Hal ini membuat kinerja IHSG cukup mentereng dibanding bursa lain di kawasan Asia Pasifik.
Pada perdagangan kemarin, Kamis, (18/01), IHSG mencetak level tertingginya sepanjang masa di 6.472,66, naik 1,84 persen sejak awal tahun. IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday di 6.483,27.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IHSG menempati posisi kelima di kawasan ASEAN, setelah sebelumnya menduduki peringkat keenam. IHSG berhasil menyalip performa indeks bursa Malaysia.
Sedangkan di kawasan Asia Pasifik, IHSG menempati urutan ke-11. Di kawasan ini, laju IHSG telah mendahului kenaikan indeks bursa India.
Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman mengatakan, kenaikan IHSG merupakan respons positif dari investor usai melihat sebagian besar indikator ekonomi Indonesia. Data makro ekonomi sepanjang 2017 menunjukan adanya perbaikan.
Selain itu, investor asing yang sudah banyak melakukan aksi jual, kembali berinvestasi di awal tahun ini. Investor asing juga punya persepsi positif terhadap kondisi makro dalam negeri. “Investor lokal kini mendominasi transaksi dalam IHSG. Namun tak bisa dipungkiri, investor asing turut membuat pergerakan indeks semakin kencang,” kata Norico.
Norico memprediksi, sektor perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi bakal jadi penopang indeks. Jika indikator makro cukup positif, IHSG bisa menyentuh target optimis di level 7.270 pada tahun ini. Sementara, target moderatnya ada di level 6.890. Lalu Aditya menargetkan IHSG pada tahun ini bisa mencapai level 7.070.
© Copyright 2024, All Rights Reserved