Letusan berskala kecil kembali terjadi di Gunung Merapi yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah pada Minggu (20/04) pagi, pukul 04.26-04.40 Wib. Letusan disertai suara gemuruh dan disusul lava pijar sejauh 1 km mengarah ke hulu Kali Senowo dari puncak kawah Gunung Merapi.
Informasi yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (20/04), menyebutkan, hujan abu dan pasir terjadi di daerah-daerah di radius 12 km sisi tenggara hingga barat daya. Di Kabupaten Magelang hujan abu terjadi di Kecamatan Dukun, Srumbung, Muntilan, Sawangan, hingga Kota Mungkit.
Sutopo menambahkan, BPPTKG telah melaporkan letusan Gunung Merapi tersebut ke Posko BNPB, BPBD Magelang, BPBD Sleman, BPBD Klaten dan BPBD Jawa Tengah. "Status Gunung Merapi tetap Normal. Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik pasca letusan tadi," ujar Sutopo.
Berdasarkan analisis, lava pijar yang keluar dari kawah bukan material juvenile (magma baru). Merapi belum memasuki fase letusan magmatik baru. "Material yang keluar adalah gas vulkanik yang dominan CO2 yang memicu letusan. Adanya beberapa kali gempa tektonik di DIY dan Jawa Tengah juga berpengaruh pada sistem internal di Gunung Merapi sehingga terjadi pelepasan CO2," terang dia.
Berdasarkan laporan dari BPBD, tidak ada masyarakat yang mengungsi. Masyarakat di sekitar Merapi dihimbau terus meningkatkan kewaspadaan. "Letusan pada pagi ini sama seperti letusan sebelumnya," tandas Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved