Pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation akan berakhir pada 2017 akan diteruskan oleh PT Pertamina (Persero). Pemerintah juga membuka kesempatan kepada pemda untuk berpartisipasi.
Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada pers, di Jakarta, Rabu (28/09). "Soal Blok Mahakam, sudah sering disampaikan kecenderungannya bahwa Pertamina akan teruskan blok ini."
Sudirman menyebut, pemerintah juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Pertamina dengan pengelola saat ini, Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation. "Tujuannya, agar Pertamina bersiap sekaligus transfer informasi," ujarnya.
Menteri ESDM meminta Pertamina untuk proaktif dan menyiapkan diri termasuk ketersediaan pendanaan. Pemerintah, ujar dia, juga memberikan kesempatan pemda ikut serta. "Kami sudah bertemu pemda dan DPRD. Intinya, ingin fasilitasi agar pemda punya partisipasi di sana," katanya.
Meski demikian Sudirman ingin agar pemda tidak menjadi alat bagi kepentingan swasta. "Jadi, harus punya kemampuan keuangan juga," ujarnya.
Saat ini, Pertamina sedang menyiapkan proposal pengelolaan Blok Mahakam pasca-2017. Pertamina sudah menyatakan kesiapan mengelola 100 persen Blok Mahakam. Pemerintah berharap Pertamina sudah bisa menyampaikan proposal pada Januari 2015 untuk kemudian diputuskan pada Februari 2015.
Perusahaan migas asal Perancis, Total sebagai operator Mahakam, menguasai 50 persen hak partisipasi.
Sementara, sisanya dimiliki Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved