Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan siap bergerak cepat agar kurikulum 2013 dapat terealisasi dengan maksimal. Kesiapan ini menyusul disetujuinya pelaksanaan dana anggaran kurikulum 2013 yang akan diterapkan 15 Juli 2013 oleh Komisi X DPR. Namun ada 3 fraksi yang menolak.
"Insya Allah langsung kami percepat, mulai dari urusan penyiapan pelatihan guru sampai ke dokumen-dokumen pendukung yang lain," kata M Nuh usai rapat dengan Komisi X DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin malam (28/05).
M Nuh menilai hal yang wajar bila sebelumnya ada 3 frkasi yang menolak dan beberapa fraksi yang member catatan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013.
"Jadi kalau melihat tadi beberapa catatan maka kami berterimakasih dari para masing-masing fraksi, tetapi kami punya jawaban atas catatan-catatan itu. Wajar yang tidak setuju itu biasa saja, tetapi secara politik kan sudah menyetujui kurikulum 2013 ini," kata Nuh.
M Nuh menjelaskan soal grand design kurikulum yang dinilai sejumlah fraksi di DPR perencanaannya belum matang. Namun hal itu dibantah M Nuh dengan menegaskan semua telah dipersiapkan oleh Kemendikbud. "Kemudian guru itu dilatih mulai minggu ketiga bulan Juni sampai awal Juli, per angkatan sekitar 7 hari. Itu sudah lumayan," kata M Nuh.
Saat ditanya mengapa kurikulum 2013 hanya dipriorotaskan untuk sekolah eks RSBI dan berakreditasi A, Nuh beralasan, sekolah ini yang lebih siap melaksanakan kurikulum 2013. "Mereka diprioritaskan, mereka yang paling siap dan memang lebih siap," ujar Nuh.
Sebelumnya, DPR melalui Komisi X telah menyepakati rancangan kurikulum 2013 yang akan diimplementasikan pada 15 Juli 2013 dengan anggaran sebesar Rp829 miliar.
Kurikulum baru itu akan diimplementasikan di 6.325 sekolah yang ada di Indonesia. Pemerintah memprioritaskan implementasi itu bagi sekolah eks RSBI dan sekolah berakreditasi A.
© Copyright 2024, All Rights Reserved