Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1438 H di Masjid Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (26/04). Dalam acara ini, TNI menghadirkan penceramah K.H. Jazuli Zaini, Ketua Pembina Yayasan Al Minna.
Dalam ceramahnya Jazuli . menyampaikan bahwa, Peristiwa Isra Miraj diambil dari dua buah kata yang penuh arti yaitu Isra yang berarti “perjalanan malam” dan Miraj yang berarti “naik ke langit”.
Perjalanan malam yang dimaksud adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari peristiwa Isra Miraj inilah umat Islam di seluruh dunia mengenal yang namanya sholat dan diwajibkan untuk melakukan sholat 5 waktu dalam sehari semalam.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tahun 621 Masehi, tepatnya pada tanggal 27 Rajab (3 tahun sebelum hijrah). Nabi Muhammad SAW waktu itu sudah berumur 51 tahun dan peristiwa itu terjadi saat tengah malam hingga subuh waktu Mekah.
Peristiwa ini terjadi karena Nabi Muhammad SAW yang sedang dalam keadaan duka. Beliau telah ditinggal mati oleh dua orang yang dia cintai yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mengalami duka yang sangat dalam sehingga untuk menghiburnya, Allah SWT mengajak Nabi Muhammad SAW ke suatu perjalanan hingga sampai ke Sidrotulmuntaha untuk bertemu dengan-Nya.
Jazuli juga menjelaskan bahwa, awal peristiwa Isra Miraj dimulai pada tanggal 27 Rajab. Saat itu Allah SWT mengutus Malaikat Jibril A.S. untuk pergi ke Syurga dan mengambil buraq. Setelah itu Malaikat Jibril diutus untuk pergi ke tempat Nabi Muhammad SAW.
Hari sudah malam dan pada waktu Malaikat Jibril A.S. datang ke hadapan Nabi Muhammad SAW, beliau tengah tertidur. Nabi Muhammad tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar suara dan saat beliau terbangun di hadapannya sudah berdiri tiga orang laki-laki yang rupanya adalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, serta seorang Malaikat lain.
Diakhir ceramahnya KH. Jazuli zaini M.A. menyampaikan bahwa, peringatan Isra dapat diartikan bahwa, hubungan antara manusia dengan manusia seperti hubungan TNI dengan masyarakat harus semakin erat untuk memperkuat TNI agar tetap kuat. Sedangkan Miraj yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang hakiki.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya; Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI dan segenap Prajurit serta PNS TNI yang beragama Islam di lingkungan Mabes TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved