Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk melelang ulang 14 blok minyak dan gas bumi (migas) yang tidak laku ditawarkan sepanjang tahun ini karena sepi peminat. Lelang ke-14 blok tersebut akan menggunakan skema gross split.
Kepada pers, Jumat (23/12), Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, minimnya peminat dari beberapa kali lelang wilayah kerja (WK) migas yang digelar pemerintah tahun ini, dipicu oleh akibat harga minyak dunia yang masih rendah. Faktor lainnya, belum adanya kepastian regulasi sektor hulu migas Indonesia.
"Pemerintah berharap melalui lelang ulang ini akan menjadi menarik bagi investor karena digunakannya skema gross split. Nanti kan ada Peraturan Menteri yang mengatur soal gross split, lalu Peraturan Pemerintah Nomor 79 juga ada revisinya,” terang Wiratmaja, seperti dilansir laman Kementerian ESDM.
Adapun blok migas yang akan dilelang ulang tersebut terdiri dari 7 blok yang disodorkan melalui penawaran langsung dan 7 blok lewat lelang reguler.
Blok migas yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah South CPP (onshore Riau), Suremana I (offshore Makassar Strait), SE Mandar (offshore Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat). Kemudian North Arguni (onshore Papua Barat), Kasuri II (onshore Papua Barat), Manakarra Mamuju (offshore Makassar Strait), dan Oti (offshore Kalimantan Timur).
Sementara untuk penawaran langsung ada Blok Bukit Barat (offshore Kepulauan Riau), Batu Gajah Dua (onshore Jambi), Kasongan Sampit (onshore Kalimantan Tengah), Ampuh (offshore Laut Jawa), Ebuny (offshore Sulawesi Tenggara), Onin (onshore-offshore, Papua Barat), dan West Kaimana (onshore-offshore, Papua Barat).
© Copyright 2024, All Rights Reserved