Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) mengimbau kepada warga sekitar lereng Gunung Agung untuk menjauhi daerah aliran sungai menyusul terjadinya banjir lahar dingin pada Senin (27/11).
"Imbauan bagi warga agar menjauhi daerah aliran sungai, apalagi musim hujan," kata Kabid Mitigasi PVMBG I Gede Suantika pada Senin pagi.
Ia mengatakan, banjir lahar dingin sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa, baik akibat ancaman kimiawi maupun fisik, sehingga bisa menyebabkan kematian.
“Secara kimiawi bau belerang, paling berbahaya fisik. Kalau lewat di aliran banjir bisa hanyut dan tenggelam," kata Suantika.
Banjir lahar dingin melanda lahan pertanian warga sekitar lereng Gunung Agung. Peristiwa ini terjadi di sekitar aliran sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung, salah satunya Sungai Tukad Yeh Sah yang terletak di Desa Batu Sesah, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Banjir lahar mulai terjadi pada Minggu (26/11) malam hingga Senin pagi. Lahar dingin tersebut keluar dari sepanjang hulu Gunung Agung. Provinsi Bali saat ini memasuki fase musim penghujan. Erupsi Gunung Agung berpotensi membawa material piroklastik dalam jumlah besar dan perlu diwaspadai bersama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved