Sepanjang kuartal I tahun ini, pemerintah telah menggarap proyek infrastruktur yang terdapat dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai Rp397 triliun. Dari nilai proyek sebesar itu, sebanyak Rp131,6 triliun berasal dari APBN, Rp153,2 triliun dari BUMN, Rp53,89 triliun dari swasta, dan Rp89,1 triliun gabungan BUMN-swasta.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, kepada pers, di Jakarta, Kamis (08/05). "Itu hasil rapat koordinasi dan evaluasi masing masing koridor yang dilaporkan KP3EI untuk realisasi ground breaking dan dan sebagian selesai," ujar Hatta.
Dilihat dari pesebaran proyek, Pulau Jawa masih menguasai sebanyak Rp217 triliun, Kalimantan Rp57 triliun. Kemudian, Sulawesi Rp22 triliun, Bali Rp17 triliun, Papua, Maluku, dan NTT Rp22 triliun, serta Sumatera Rp55 triliun. "Ini terbesar masih di Jawa karena ada pembangunan rel ganda kereta api, jalan tol, pelabuhan juga seperti Tanjung Priok," jelas Hatta.
Hatta memperkirakan, proyek MP3EI di Jawa terus menyusut hingga 50 persen. Atas dasar itu, dia meyakini bahwa titik berat pembangunan proyek MP3EI akan segera beralih ke Indonesia Timur.
"Selesainya double track dan pelabuhan, investasi akan terdorong keluar jawa. Pembangunan infrastruktur di MP3EI saat ini ada 204 projek. Tertinggi di Kalimantan 47 projek Sumatera 40 projek. Jawa ada 32 projek serta di Bali dan Sulawesi," tandas Hatta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved