Ketersedian stok pangan semakin menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Pertanian (Kementan) ke depannya. Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi, seperti pengaruh perubahan iklim dan situasi ekonomi yang memberi pengaruh pada nilai tukar petani.
"Situasi ekonomi yang saya pikir akan berpengaruh kepada nilai tukar petani karena barang-barang di luar yang diproduksi petani kecenderungan juga semakin meningkat. Oleh sebab itu, sektor pertanian harus meningkatkan daya saingnya dengan semangat kemerdekaan yang diinspirasi para pendahulu kita, para pahlawan yang berjuang memerdekakan Indonersia," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Hari Priyono kepada politikindonesia.com usai upacara HUT Kemerdekaan RI di halaman upacara Kementan, Rabu (17/08).
Menurutnya, dengan semangat para pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan dari penjajah saat itu, sudah pasti hal tersebut menjadi suatu spirit bahwa perjuangan dulu lebih berat daripada perjuangan mengisi kemerdekaan. Oleh karena itu, para pejabat di Kementan harus mampu menyukseskan tantangan masalah pangan, baik dari ketersediaan maupun yang selalu menjadi tantangan.
"Untuk itu, kami harus mampu mengejar ketersediaan pangan dengan jumlah dan harga yang terjangkau semua lapisan masyarakat. Saat ini situasi ekonomi masih dianggap belum baik, maka pangan tidak boleh menambah atau memperburuk dari situasi itu. Ketersediaan pangan harus sukses dengan cara kita melakukan peningkatan produksi padi, jagung, kedelai," ujarnya.
Selain itu, lanjut Hari, pihaknya juga sudah menetapkan 11 komoditi strategis yang harus disukseskan bersama. Sebelas komoditi strategis itu adalah, beras, jagung, kedelai, daging sapi, gula, ayam, telur, cabai, bawang, terigu dan minyak goreng. Bersamaan dengan semangat kemerdekaan dan adanya bantuan pemerintah secara gratis kepada petani seperti alat mesin modern pertanian (alsintan), diharapkan dapat menaikkan produksi pangan.
"Sehingga tujuan kami untuk menuju swasembada pangan segera tercapai serta bisa segera melakukan ekspor ke luar negeri dengan produk pangan yang bisa kita unggulkan," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Republik Indonesaia Joko Widodo melalui Kementan menganugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai Kementan atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan kedisplinannya dalam melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama sepuluh hingga tiga puluh tahun secara terus-menerus terhadap Negara Republik Indonesia.
"Jasa pegawai yang mendapat penghargaan ini diharapkan bisa menjadi teladan bagi pegawai lainnya. Penghargaan ini diberikan setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved