Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, kepercayaan publik terhadap institusi Polri saat ini, terus meningkat. Program Promoter berhasil menggaet 82,9 persen kepercayaan publik. Tertinggi sejak era reformas tahun 1999.
Keberhasilan itu disampaikan Tito dihadapan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lain, yang menghadiri acara syukuran HUT Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/07).
“Berbagai upaya perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri melalui program Promoter telah memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Sebagai tindak lanjut dari program reformasi internal yang telah dilaksanakan sebelumnya, program Promoter dibangun melalui pendekatan profesionalisme dan modernisasi guna meraih kepercayaan publik," kata Tito
Kapolri menjelaskan, Promoter berfokus pada tiga kebijakan utama, yaitu perbaikan budaya, kinerja, dan manajemen media di internal Polri. Perbaikan budaya termasuk menekan budaya koruptif.
“Peningkatan kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal. Perbaikan kultur diwujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif," ujar Tito.
Sedangkan manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mengangkat prestasi-prestasi Polri dan menetralkan berita negatif, termasuk hoax," sambung Tito.
Tito mengklaim, dua tahun penerapan Promoter, kepercayaan publik terhadap Polri terus menanjak. Tito menyebut hasil survei terakhir menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Polri pada angka 82,9 persen.
“Kini, berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga, telah berada pada tiga besar lembaga dengan kepercayaan publik terbaik," ujar Tito.
Kapolri kemudian menjabarkan survei terhadap Polri sejak awal dirinya menjabat Kapolri. Survei tersebut dimulai pada 2016. "Pada survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada akhir Juni 2016, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 63,2 persen. Setelah satu tahun pelaksanaan program Promoter, survei Populi Center pada Agustus 2017 menunjukkan adanya perbaikan kinerja Polri, di mana 67,6 persen responden puas dengan kinerja Polri," terang Tito.
"Selanjutnya survei Litbang Kompas pada Oktober 2017 menempatkan Polri sebagai lembaga yang dipercaya ranking ketiga teratas dengan tingkat kepuasan 70,2 persen," imbuh dia.
Tahun ini hasil survei dua lembaga, lanjut Tito, Alvara Research pada Mei dan Litbang Kompas pada Juni lalu, menunjukkan tren kenaikan persentase kepuasan dan kepercayaan publik terhadap Polri.
Ia melanjutkan, sSurvei yang dilaksanakan Alvara Research Center pada Mei 2018, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurut riset ini mencapai 78,8 persen. Dan yang terakhir survei Litbang Kompas pada Juni 2018 menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 82,9 persen. “Angka ini tertinggi semenjak era reformasi tahun 1999,” ujar Tito.
Tito melanjutkan survei sebuah lembaga bertaraf internasional dari Amerika, The Gallup Organization, juga menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-9 dari 142 negara di dunia.
“Hasil survei tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari dunia internasional. The Gallup Organization, sebuah lembaga survei papan atas yang berbasis di Amerika Serikat, melalui 2018 Global Law and Order Survey mengungkap bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-9 negara teraman," terang Tito.
© Copyright 2024, All Rights Reserved