Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat untuk ikut melaporkan bila temukan penyimpangan di kementeriannya. Selama 7 tahun terakhir, Kementan terus melakukan pembinaan dan memperkuat tekad anti korupsi dari pegawainya dengan perubahan fundamental untuk membangun lingkungan kerja yang baik dan pemerintahan yang bersih.
"Sejak tahun 2009, kami sudah melakukan perubahan. Hal itu memang tidak mudah dan kami membutuhkan dukungan dari semua pihak," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan Justan Ridwan Siahaan usai menghadiri "Pembinaan Anti Korupsi Dengan Tekad Mereproduksi Tunas Integritas Untuk Menyetop Pungli pada Program dan Pelayanan Pertanian (Protani)", di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (15/11).
Dijelaskan, dalam perjalanannya metode dan tema pembinaan serta pembudayaan tekad antikorupsi di Kementan selalu mengalami perubahan yang disesuaikan dengann perkembangan isu strategis. Selain itu, perubahan juga dilakukan karena ada ya arah kebijakan di internal maupun nasional untuk tujuan yang lebih baik.
"Tancap bendera pembudayaan tekad antikorupsi dilakukan untuk membangun zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani (ZI-WBK/WBBM) di lingkungan kerjanya. Tentunya, semua itu diawali dengan berbagai penguatan komitmen bersama untuk menerapkan revolusi mental di lingkungan kerja kami," ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini pembinaan tekad antikorupsi sudah diikuti oleh 19.817 orang atau 98,59 persen dari jumlah pegawai di Kementan. Capaian tersebut akan dikelola dan diberdayakan dengan baik oleh pihaknya sebagai modalitas untuk membangun dan mereproduksi tunas-tunas integritas.
"Peran kami dalam kegiatan ini hanya sebagai pengawal dan pengendali pencapaian program pangan berkelanjutan. Sehingga dapat tercipta pelayanan pertanian yang bersih dari pengutan liar (pungli)," ucapnya.
Dia memaparkan, pembinaan tekad antikorupsi di lingkungan kerjanya ke depan akan difokuskan pada upaya nyata, khususnya penyelesaian problematika pertanian. Sehingga dapat menghasilkan modalitas pertanian melalui penguatan regulasi (policy), pengembangan inovasi dan internalisasi nilai-nilai agraris (value agraris). Semua itu dilakukan untuk pencapaian program pangan berkelanjutan dan pelayanan pertanian yang bersih dan bebas dari pungli.
"Oleh sebab itu, pembinaan tekad antikorupsi akan diarahkan untuk pembangunan tunas-tunas integritas guna mendorong pencapaian program pangan berkelanjutan melalui pengendalian dan pengawalan terhadap pelaksanaan program dan pelayanan pertanian. Selain itu, juga diarahkan untuk penyelesaian berbagai permasalahan yang kami hadapi. Di antaranya, masalah lahan, prasarana dan sarana pertanian, inovaai teknologi dan pengadaan barang," tegasnya.
Sementara itu, kegiatan Protani dimaksudkan untuk mengawal terwujudnya program pangan berkelanjutan dan pelayanan pertanian menuju lumbung pangan dunia. Sehingga melalui pembudayaan nilai-nilai agraris dapat meningkatkan integritas , etos kerja dan gotong royong di lingkungan kerja, khususnya Kementan.
"Adapun tujuan Protani untuk mewujudkan modalitas utama melalui membangun SDM pertanian yang relegius, profesional, visioner dan berintegritas (reprovitas). Semua itu dilakukan untuk menghasilkan inovasi teknologi pertanian, penyediaan prasarana dan sarana pertanian yang moderen serta tepat guna," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved