Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menstabilkan harga daging sapi di pasaran terus dilakukan. Tak hanya menggandeng sejumlah importir, Kementan juga merangkul berencana mengandeng pedagang pasar. Hal itu dilakukan agar pedagang pasar tak merasa diabaikan karena adanya operasi pasar daging sapi murah yang dilakukan secara besar-besaran.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada politikindonesia.com disela-sela meninjau kegiatan operasi pasar di Toko Tani Indonesia (TTI) Center di Jakarta, Jumat (17/06), mengatakan, bagi pedagang pasar yang ingin dilibatkan dalam TTI diwajibkan untuk mendaftarkan ke koperasi. Sehingga tak ada lagi anggapan adanya persaingan antara pedagang pasar dan pemerintah. Pihaknya pun tak ada niat menurunkan harga pasaran daging sapi dengan adanya operasi pasar di sejumlah titik ini.
"Kami sebagai pemerintah ingin merangkul semua, baik itu importir dan pedagang lokal. Semua itu kami lakukan untuk kepentingan rakyat juga. Jadi para pedagang lokal jangan lagi punya anggapan merugi karena adanya operasi pasar daging murah ini," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Amran juga menyempatkan diri berkunjung ke PT Indoguna Utama, Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar harga daging sapi bisa turun menjadi Rp80.000 per kilogram sesuai dengan Instruksi Presiden Jokowi. Dalam kunjungan itu, Amran meminta pihak importir mau menggelontorkan stok daging sapinya untuk operasi pasar.
"Kunjungan kami kali ini sebagai apresiasi dan langkah tindak lanjut kerjasama kami dengan pihak importir untuk menstabilkan harga daging sapi dipasaran. Daging beku yang akan disebar di sejumlah titik di wilayah Jakarta ini dijual seharga Rp70.000 per kg. Hal itu sudah sesuai dengan instruksi bapak presiden dan masyarakat pun bisa menikmati daging dengan harga murah," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Indoguna Utama, Effendi menambahkan, pihaknya ikut berpartisipasi menstabilkan harga daging sapi di pasaran dengan mengeluarkan stok daging sapi beku sebanyak 1.000 ton. Jumlah itu setara dengan 5.700 ekor sapi.
"Kami menyakini, langkah ini bisa mempengaruhi harga daging sapi dipasaran dalam dua minggu ke depan. Kami menjual daging sapi beku dengan harga Rp70.000 ini kami pun tak mendapatkan keuntungan sama sekali. Kami lakukan ini karena kami ingin membantu pemerintah," paparnya.
Dijelaskan, pihaknya akan menggelar operasi pasar di 30 titik untuk di Jabodetabek. Untuk saat ini baru ada 6 titik, di antaranya 1 di Jakarta Timur dan 5 di Tangerang. Untuk setiap titiknya distok 2-3 ton daging sapi beku. Untuk menjual daging sapi beku tersebut, pihaknya bekerjasama dengan instansi pemerintahan, seperti kepolisian dan kantor dinas. Sehingga tak menyalahi peraturan yang ada.
"Kami berharap kerjasama ini bisa dilakukan seterusnya hingga harga daging sapi dipasaran turun. Adapun alasan kami mengandeng instansi pemerintahan, karena kami tak mau disalahkan dengan aturan yang ada. Kalau pun sudah dicabut oleh Mentan, itu pun hanya secara lisan. Karena daging yang kami jual adalah untuk industri dan bukan untuk konsumsi," paparnya.
Sebelumnya, Amran juga sudah melakukan kunjungan ke PT Suri Nusantaras Jaya, Bekasi, Kamis (16/06). Dalam kunjungan itu, Amran sempat terkejut dengan spanduk Perum Bulog yang menjual daging sapi beku seharga Rp85.000 per kg. Hal itu tidak sesuai dengan instruksi presiden. Spanduk itu menunjukan visi daging sapi murah tidak berwujud.
"Biarkan masyarakat yang memilih. Kemungkinan saat itu Bulog beli dengan harga yang mahal. Asalkan jangan Bulog jual di atas Rp90.000. Namun saat ini sudah dikondisikan semua harganya sama, yaitu dibawah Rp80.000 per kg," pungkas Amran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved