Kementerian Perhubungan (Kemehub) menyiapkan 16 kapal untuk evakuasi korban kabut asap. Rincianya, 7 kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), 7 kapal navigasi negara dan 2 kapal Pelni.
Setiap kapal KPLP berkapasitas 150 orang, kapal navigasi 100 orang dan kapal Pelni 1.000 orang.
"Mereka sudah siap orang-orangnnya, bahan bakar, obat-obatan dan tenaga medis. Yang dua, kami koordinasi dengan Pelni, mereka sudah siap," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan JA Barata, Selasa malam (27/10).
Menurut Barata, semua kapal siap melakukan evakuasi korban asap jika diperlukan. Tiga kapal KPLP, sudah merapat di pelabuhan antara lain di Dumai dan Selat Singapura. Sisanya masih berada di lokasi masing-masing menunggu perintah evakuasi.
"Pada kondisi tertentu kami dekatkan kapal ke darat," ujar Barata.
Barata menjelaskan, pemerintah daerah yang akan menentukan evakuasi korban asap. Evakuasi warga, terutama ke luar pulau, mempunyai standar operasional prosedur (SOP).
"Pertama kami tangani secara biasa dengan pengobatan, lalu evakuasi masih dalam satu pulau, selanjutnya evakuasi antar pulau. Kami bersedia evakuasi tergantung dari pemerintah daerah," kata Barata.
Menurut Barata, pihak yang mengetahui kebutuhan evakuasi dan titik lokasi evakuasi adalah pemerintah daerah. Kemenhub berkoordinasi dengan pemerintah daerah jika evakuasi warga ke kapal diperlukan.
Kemenhub juga memerintahkan semua kepala UPT Pelabuhan untuk menyiapkan fasilitas pelabuhan, sebagai salah satu jalur evakuasi khuususnya untuk mobilisasi warga masyarakat yang terkena dampak asap akibat kebakaran hutan di beberapa wilayah Indonesia.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meminta para kepala UPT berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk meminta data penumpang dan barang bawaannya yang akan dievakuasi melalui pelabuhan,” pungkas Barata.
© Copyright 2024, All Rights Reserved