Pemerintah berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dengan Jepang, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Perdagangan Luar Negeri Jepang atau Japan Export Trade Organization (Jetro), Senin siang (23/03).
Penandatangan dilakukan bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di Tokyo, Jepang, Penandatanganan dilakukan Mendag Rachmat Gobel dan Kepala BKPM Franky Sibarani, disaksikan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menlu Retno LP Marsudi di Hotel Imperial, tempat Presiden Jokowi dan rombongan menginap di Tokyo.
"Bersama Jetro, nanti kami membuat program peningkatan ekspor dan peningkatan investasi di Indonesia. Sektornya industri, baik itu komponen otomotif maupun elektronika, serta hortikultura dan makanan," kata Rachmat Gobel, usai penandatanganan.
Menurut Rachmat Gobel, Kemendag memiliki target peningkatan ekspor hingga 17%. Kerja sama yang ditandatangani tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target itu.
Volume perdagangan RI-Jepang tahun 2014 tercatat mencapai US$40,17 miliar, di mana Indonesia surplus US$6,2 miliar, dengan total ekspor ke Jepang US$23,16 miliar.
Namun, ekspor itu masih didominasi minyak dan gas bumi. Sementara impor dari Jepang lebih banyak produk-produk mesin, perlengkapan elektronik, serta suku cadang otomotif.
“Kami berharap kerjasama dengan Jetro dapat meningkatkan kembali investasi Jepang ke Indonesia. BKPM sendiri menargetkan realisasi investasi Jepang tahun 2015 sebesar US$3,42 miliar,” kata Franky.
© Copyright 2024, All Rights Reserved