Kementerian Pertanian mendapat dana hibah dari pemerintah Selandia Baru sebesar Rp99,7 miliar. Dana hibah tersebut untuk mengembangkan industri persusuan Indonesia. Dana yang diberikan melalui program Indonesia Dairy Excellence Activity (IDEA) tersebut diberikan secara bertahap selama 8 tahun.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan (PKH) Kementan Muladno mengatakan program IDEA bertujuan mensinergikan potensi antara Indonesia dengan Selandia Baru untuk membangun sektor peternakan khususnya sapi perah di Indonesia dan peningkatan ketrampilan sumber daya manusia. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan daya saing peternak rakyat.
"IDEA akan membantu Indonesia meningkatkan produktifitas susu dalam negeri. Karena saat ini kebutuhan susu nasional sebesar 77 persen masih harus diimpor. Maka, kami pun berharap adanya IDEA dapat memacu produksi susu dalam negeri dan juga konsumsi susunya;" katanya kepada politikindonesia.com dalam sosialisasi IDEA di Kantor Kementan Jakarta, Kamis (10/03).
Dijelaskan, programIDEA akan berjalan selama selama 8 tahun. Program itu terdiri dari penetapan daerah pengembangan sapi perah percontohan. Sebagai rintisan dipilih di Jawa Tengah yang melibatkan 10 Kelompok Tani dan 8 Kelompok Tani di Sumatera Barat. Selain itu, program IDEA juga akan mengembangkan Fokus Farm Group yang dibarengi dengan pembangunan lokasi percontohan pakan hijauan.
"Kerjasama ini untul mendorong pengembangan kelompok-kelompok peternak percontohan. Kami pun berharap dapat menghasilkan keuntungan melalui demonstrasi praktik peternak yang produktif," ujarnya.
Menurutnya, untuk ke depannya program IDEA harus mampu memacu produksi dan konsumsi susu masyarakat Indonesia. Program ini juga akan menyasar pada kegiatan pelatihan guna meningkatkan kapasitas petugas dan peternak. Sistem pelatihan bidang persusuan nasional juga dievaluasi. Sehingga Indonesia mampu meninjau kebijakan dan sistem penanganan susu yang aman dan hiygenis.
"Nantinya tim ini memulai kegiatan-kegiatannya di Jawa Tengah, bekerja secara koordinasi dengan para peternak sapi perah, para petugas penyuluhan, industri pengolahan susu dan koperasi susu dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dan pembuatan serta penerapan sistem usaha tani di tingkat peternak sapi perah dan penanganan susu higienis. Untuk Sumatera Barat akan dilakukan analisis studi kelayakan pemasaran susu," terangnya.
Sementara itu, Duta besar Selandia baru Trevor Mattheson menambahkan, walaupun Indonesia saat ini memiliki konsumsi susu per kapita yang masih rendah, namun ada kenaikan permintaan untuk produk-produk nutrisi yang berbasiskan susu.
"Kami sebagai negara eksportir produk susu terbesar di dunia akan membantu para peternak sapi perah di Indonesia untuk lebih memiliki daya saing dalam persusuan di Indonesia," tuturnya.
Dikatakan, informasi yang diperoleh dari para industri pengolah susu bahwa susu segar dari Provinsi Jawa Tengah memiliki kualitas susu terendah. Karenanya, diperlukan pemetaan rantai nilai pasokan dan pemeriksaan kualitas susu disepanjang rantai pasok guna mengidentifkasi sumber utama kontaminasi susu.
"Susu sapi adalah sumber protein yang banyak mengandung lemak, vitamin lengkap dan kalsium. Sehingga jika dikonsumsi hampir 98 persen bisa terserap dalam tubuh dan bisa membantu kesehatan manusia. Oleh sebab itu, kita diharuskan mengkonsumsi susu sapi segelas sehari," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved