Lebih dari seribuan warga yang bermukim di sekitar Kampung Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura, Jayapura, Papua, disandera kelompok kriminal bersenjata (KBB). Aksi ini dilakukan di dalam kampung mereka sendiri dan sudah berlangsung dua hari.
“KKB saat ini menjadikan warga sipil sebagai tameng dan sandera," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada pers, Kamis (09/11).
Ribuan warga tersebut terdiri dari seribuan warga asli dan sekitar 300 warga non-Papua yang selama ini menjadi pedulang dan pengumpul emas. Kampung Kimberly dan Banti hanya berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Tembagapura.
Dia mengatakan warga sipil yang disandera KKB itu kini tidak diizinkan beraktivitas atau bepergian termasuk untuk membeli bahan makanan. “Jadi, warga itu dilarang berpergian meninggalkan kampungnya, artinya diisolir oleh mereka (KKB). Tidak dikurung dalam ruangan, tapi masih dalam kampung,” kata Boy.
Boy mengatakan jumlah KKB yang menyandera sekitar 100 orang. Mereka memegang senjata, termasuk senjata tradisional.
Satgas terpadu penanggulangan KKB terus berupaya melakukan langkah persuasif dan preventif untuk membebaskan para sandera.
"Berbagai upaya terus kami lakukan agar masyarakat bebas dari intimidasi dan ancaman dari KKB, dan dari laporan terungkap kondisi masyarakat yang dijadikan tameng KKB dalam keadaan baik hanya terintimidasi," tandas Boy Rafli.
© Copyright 2024, All Rights Reserved