Wilayah laut Indonesia kerap digunakan sebagai jalur perairan internasional. Tercatat, sebesar 40 persen akses perdagangan dunia, memanfaatkan laut Indonesia sebagai jalur perlintasan. Bila potensi itu dapat dikelola dengan baik, Indonesia akan menjadi poros maritim dunia.
Demikian disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi dalam acara Seminar Nasional Hari Hidrografi Dunia 2016 bertema "Hidrografi, Kunci Penataan Laut dan Alur Pelayaran," di sebuah hotel di Jakarta, Jumat (11/08).
“Indonesia punya wilayah yang jadi jalur perairan dunia yang juga berkepentingan pada perekonomian dunia. Laut sangat penting bukan saja bagi Indonesia tapi juga dunia internasional. Sebesar 40 persen perdagangan dunia melewati perairan laut Indonesia," ujar Ade.
Ia menambahkan, dari fakta itu, membuat negara-negara luar memiliki kepentingan atas wilayah laut Indonesia. Namun, bila dapat mengelolanya, Indonesia bisa jadi poros maritim dunia.
“Fakta ini menunjukkan laut Indonesia bukan cuma bagi kepentingan nasional tapi juga bagi dunia internasional. Memanfaatkan sumber daya kemaritiman yang kita miliki yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Ade.
Kasal mengingatkan, situasi dapat jadi buruk. Sebab belum semua wilayah laut dan pelabuhan Indonesia, terpetakan dengan baik. “Perdagangan maritim selalu jadi pendorong ekonomi dunia. Mereka melintasi lautan-lautan. Tapi sampai saat ini banyak wilayah laut dan pelabuhan yang belum terpetakan dengan baik," tutur Ade.
Atas hal tersebut, Ade mengatakan harus ada peningkatan pada Dinas Hidro Oseanografi Angkatan Laut (Dishidros AL). Hingga nantinya akan ada penambahan kapal untuk survei penggambaran kondisi laut dan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya.
“Sejak tahun 1960, Dishidros sudah dijadikan lembaga hidrografi nasional. Dengan perkembangan lingkup tugasnya, dinaikkan kapasitas. Sampai nanti dipakai sebutan Pusat Hidrografi dan Oseanografi AL," ujar Ade.
Kasal menyebut, kemampuan navigasi perlu didukung infrastruktur dan SDM. “Kita akan tambah 3 buah kapal lagi agar bisa survei. Rencananya total ada 12 kapal. Sehingga nanti kita memiliki data center yang bisa digunakan berbagai kepentingan," tandas Kasal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved