Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semakin pekat menyelimuti pesisir timur Sumatera. Bahkan, asap yang berasal dari kebakaran lahan di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan (Sumsel) itu mulai memasuki wilayah Malaysia dan Singapura.
Berdasarkan pantauan terakhir satelit Aqua yang dilansir http://www.weather.gov.sg, tebalnya kabut asap akibat melonjaknya jumlah titik api (hotspot) di Pulau Sumatera, yang kini mencapai 782 titik api. Padahal sehari sebelumnya, jumlahnya berkisar 466 titik.
Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) mengatakan, polusi udara Singapura naik ke tingkat yang tidak sehat pada Senin, dikarenakan asap kebakaran hutan dan perubahan arah angin.
Asap yang datang dari sejumlah pembakaran hutan di Sumatera itu memenuhi udara dan mengakibatkan langit Singapura berkabut,.
Badan pemerintah Singapura mengatakan Indeks Standar Polusi selama 3 jam menunjukkan angka di atas 100, level udara yang dianggap tidak baik untuk kesehatan, berlangsung dari pukul 1 pagi sampai siang.
Sementara di Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, misalnya, berada pada posisi di atas 60 particle pollutant index (PPI) dengan jarak pandang di daratan 1.000 meter. Sejumlah warga sudah menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved