Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Muhammad Sirajuddin Syamsudin menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Pengangkatan itu didasarkan pada surat keputusan presiden.
"Hari ini, saya telah mengangkat Prof Din Syamsudin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban," kata Jokowi di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).
Jokowi menugaskan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu untuk mengembangkan dialog sekaligus kerja sama antaragama, baik di dalam maupun luar negeri.
"Mengembangkan dialog dan kerja sama antarperadaban dengan mempromosikan kebudayaan dan kehidupan Indonesia yang berdasarkan Pancasila," kata Jokowi sekaligus menyerahkan surat Keppres pengangkatan tersebut kepada Din.
Sebelumnya, Din Syamsudin dikabarkan akan menjadi salah satu Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Draf dokumen undangan pelantikan per tanggal 2 Juni 2017 yang diterima Kompas.com menunjukkan, nama Din semula masuk ke dalam daftar Pengarah UKP-PIP, bersama delapan tokoh lainnya.
Namun belakangan, nama Din dicoret dan digantikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil.
Kepala UKP-PIP Yudi Latif mengakui dicoretnya nama Din Syamsuddin. "Ia, karena pak Din akan diberi tugas lain oleh Presiden," kata Yudi Latif seusai pelantikan UKP-PIP di Istana.
Yudi mengatakan, selain UKP-PIP, ada lembaga lain yang akan dibentuk. Misalnya, pemerintah juga akan membentuk Dewan Kerukunan Nasional. "Jadi tokoh agama lain mungkin supaya tidak overlapping sebagian di unit ini sebagian di rencana rencana yang lain," kata Yudi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved