Proses pengerjaan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman-Harun, di Inggris telah selesai. Sebanyak 44 prajurit TNI Angkatan Laut diberangkatkan untuk menjemput dan kemudian membawa pulang KRI bernomor lambung 369 itu intuk selanjutnya bakal memperkuat alutsista pertahanan Indonesia.
Kepala Divisi Komunikasi KRI USH-359, Letda Laut (P) Asman Prasetyo dalam rilis kepada pers, Minggu (20/07) mengatakan, 44 prajurit TNI AL berangkat dari Surabaya menuju Jakarta, menggunakan kereta api dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, kemarin. "Selanjutnya akan berangkat menuju ke Inggris pada hari Senin 21 Juli 2014 dalam rangkaian kegiatan KPPK MRLF," ujar dia.
Dijelaskan, Tim Penjemput ini terdiri dari 8 perwira dan 36 anggota. Sebelum diberangkatkan ke Inggris, ke 44 pasukan itu harus menjalani pengecekan akhir personel dan material yang akan dibawadi Kolat Mako Armatim.
Asman mengatakan, uniknya, nantinya KRI Usman-Harun 359 akan dikomandani oleh seorang prajurit wanita. Komandan KRI Usman-Harun adalah Mayor Laut (KH) Martha Latu Retno.
Seperti diketahui, nama KRI Usman-Harun sempat diprotes Singapura, karena negeri jiran itu menganggap Usman dan Harun adalah teroris yang merupakan pelaku pemboman di Singapura pada tahun 1960-an. Namun, pemerintah tetap bersikukuh dengan nama itu, karena Usman dan Harun merupakan prajurit Marinir TNI AL yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.
KRI Usman Harun dilengkapi radar sensor dan avionik, serta beberapa pucuk meriam berkaliber sedang dan beberapa rudal. KRI ini merupakan kapal perusak, namun bertipe multi role light frigate (MRLF), yaitu sejenis kapal perusak ringan, yang memiliki bobot 2.000 ton dan jangkauan tembakan tidak terlalu jauh. Kapal ini telah diupgrade teknologi dan sistem peluru kendalinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved