Bupati Jember dr Faida menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di daerahnya terkait penyakit difteri. Penetapan KLB Difteri ini untuk memproteksi Jember secara epidemologi dari wabah Difteri.
Humas Pemkab Jember, dalam rilisnya, Rabu (17/01), mengatakan, sepanjang tahun 2017 terjadi 4 kasus Difteri di Jember. Di Jawa Timur, jumlah itu sama dengan kabupaten Pamekasan, Magetan, dan Kota Mojokerto. Untuk 4 kasus Difteri di Jember, tidak ada penderita yang meninggal dunia.
Disampaikan pula, dalam 6 tahun terakhir, kasus Difteri di Jember terbanyak terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah penderita 58 orang menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Sedangkan korban meninggal terbanyak terjadi pada tahun 2013, yakni 5 orang dari 46 penderita.
Sejak tahun 2012, penderita Difteri di Jember juga terus menurun. Bahkan korban meninggal terakhir terjadi tahun 2014, yakni 3 orang dari 12 penderita.
Bupati Jember menegaskan, penetapan KLB Difteri ini dalam rangka memproteksi Jember secara epidemologi dari wabah Difteri. Apalagi Pemprov Jatim juga telah menetapkan status KLB Difteri di Jawa Timur.
“Harus dilakukan proteksi di daerah seperti amanah undang-undang dan instruksi Gubernur Jawa Timur agar tidak meluas dan epidemik hingga tidak ditemukan lagi kasus Difteri," kata Faida, Rabu (17/01).
Oleh karena itu, Faida telah menginstruksikan untuk dilakukan imunisasi secara masif. Sasarannya adalah warga usia 1 tahun hingga 19 tahun.
"Upaya pencegahan bagi carrier (pembawa virus Difteri) dan suspect (penderita yang diduga) Difteri harus dilakukan secara gropyokan. Melibatkan seluruh fasilitas kesehatan, baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL)," terang Faida.
Imunisasi mencegah Difteri ini, menurut Faida bisa dilakukan di Posyandu, Puskesmas, sejumlah fasiltas kesehatan, sekolah, perguruan tinggi dan pondok pesantren. Selain itu, juga harus dilakukan monitoring yang hasilnya akan selalu dievaluasi setiap bulan. “Ini untuk menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda dari wabah Difteri," tandas Faida.
© Copyright 2024, All Rights Reserved