Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Edhie Baskoro Yudhoyono menanggapi ide pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara yang termasuk dalam anggaran proyek DPR di APBN 2016 senilai Rp570 miliar. Pembangunan perpustakaan yang rencananya dapat menampung 600.000 koleksi buku ini akan satu gedung dengan gedung baru untuk ruang kerja anggota.
“Ide membangun perpustakaan sungguh baik untuk mencerdaskan bangsa dan membudayakan gemar membaca. Kita sepakat buku merupakan gudang sejuta ilmu menuju SDM berkualitas," ujar politisi yang akrab disapa Ibas itu kepada politikindonesia.com, Rabu (30/03).
Meski demikian, Anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan itu mengatakan, perlu dipertimbangkan juga ketersediaan anggaran negara agar tidak membebani pembiayaan sektor lain yang lebih diprioritaskan untuk pembangunan masyarakat.
“Namun timing yang tepat juga diperlukan. Jika sesuai dengan keuangan negara "Go Ahead" tapi jika ada prioritas lain, lebih baik untuk program prorakyat saja," ujar wakil rakyat dari Dapil VII Jatim ini.
Ibas menambahkan, ide untuk memberikan fasilitas menunjang agar kinerja anggota dewan semakin berkualitas patut diapresiasi. Hanya saja perlu pertimbangan matang dan dukungan semua pihak termasuk harus benar-benar ada unsur urgensinya.
"Secara prinsip kita sepakat agar wakil rakyat memiliki pengetahuan yang mendalam dalam menjalankan fungsinya. Ketersedian fasilitas perpustakaan yang lengkap dan memadai menjadi salah satu penunjang," tegasnya.
Lebih lanjut, Ibas berpendapat jika DPR bersama pemerintah benar-benar memiliki atensi yang tinggi dalam mengkampanyekan gerakan gemar membaca buku di kalangan masyarakat.
“Dalam berbagai kunjungan saya baik di dapil maupun daerah lain, perlu diperhatikan perpustakaan-perpustakaan daerah agar terus berkembang. Infrastruktur, sarana dan prasarana maupun koleksi buku-buku perlu terus ditambah agar memudahkan akses masyarakat sekaligus menarik minat anak-anak didik di daerah," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved