Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut Iran membuat kemajuan signifikan dalam program nuklirnya. Kemajuan itu semakin membuka kesempatan Iran untuk memproduksi bom bertenaga nuklir. Sejauh ini, Iran sudah memproduksi 324 kilogram uranium dengan 20 persen pengayaan.
Hal tersebut dikemukakan dalam laporan yang dirilis IAEA, Rabu (22/05). Laporan 4 bulanan IAEA ini, menyebut Iran telah mempercepat instalasi peralatan untuk proses pengayaan uranium di reaktor nuklir Natanz.
IAEA juga memaparkan kemajuan pembangunan sebuah reaktor nuklir lain di Arak, bagian tengah. Reaktor Arak inilah yang dikhawatirkan negara-negara Barat akan menjadi pemasok plutonium untuk Iran.
Di samping perkembangan terbaru reaktor nuklir Natanz, laporan IAEA juga mencatat Iran belum memulai operasi peralatan baru di reaktor Fordo, yang dibangun di perut sebuah gunung di dekat kota suci Qom.
IAEA menyebut, sejauh ini Iran sudah memproduksi 324 kilogram uranium dengan 20 persen pengayaan. Jumlah ini 44 kilogram lebih banyak dibanding 3 bulan lalu. Namun, dari jumlah uranium itu, 140,8 kilogram diantaranya digunakan untuk produksi bahan bakar.
Para pakar nuklir mengatakan, dibutuhkan sekitar 240-250 kilogram uranium untuk membuat satu unit bom nuklir. Kementerian Luar Negeri AS menanggapi laporan terbaru IAEA ini, sebagai sebuah perkembangan buruk yang menandai satu dekade program nuklir Iran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved