Hari ini, Jumat (02/09), Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana memulai kunjungan kerja ke Tiongkok dan Laos. Rombongan bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat kepresidenan.
Di China, Presiden dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 4-5 September 201 di Hangzhou. Sedangkan di Vientiane, Laos, Presiden akan mengikuti KTT ke-28 ASEAN-US pada 6-7 September 2016.
Ada pesan utama yang akan disampaikan Presiden dalam KTT G20. Pesan utamanya adalah pentingnya keterbukaan informasi antara negara-negara G20, termasuk transparansi sistem perpajakan internasional," kata Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat (02/09).
Presiden Jokowi juga akan menekankan bahwa Indonesia terus mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia.
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menekankan bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mendukung ekonomi inklusif serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.
Sebelum menghadiri KTT G20, Presiden Jokowi dijadwalkan melaksanakan dua pertemuan penting pada tanggal 2 dan 3 September ini. Pertama, Jokowi akan bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan Presiden Argentina Mauricio Macri.
Kedua, Presiden akan berkunjung ke Shanghai untuk menghadiri pertemuan bisnis, mengunjungi sentra bisnis dan pelatihan vokasional atau kejuruan. Selanjutnya dari China, Presiden Jokowi dan rombongan akan bertolak ke Vientiane, Laos.
Menurut Bey, dalam KTT ASEAN-US itu, pesan utama yang ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah pentingnya perdamaian dan stabilitas kawasan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Akan sulit mempertahankan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini tanpa adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Bey.
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
© Copyright 2024, All Rights Reserved