Harga minyak global anjlok 2 persen pada penutupan perdagangan Kamis waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Jumat pagi WIB (10/03), ke level terendah sepanjang tahun 2017. Harga minyak melorot seiring rekor pasokan minyak Amerika Serikat (AS) dan keraguan apakah pemotongan produksi OPEC dapat mengurangi kelebihan pasokan global.
CNBC, Jumat (10/03), menyebutkan, harga minyak patokan West Texas Intermediate (WTI) turun US$1 atau turun 2 persen ke level US$49,28 per barel. Ini merupakan harga terendah sejak 30 November.
WTI sempat turun ke level terendah dalam perdagangan kemarin di US$48,59. Sementara itu, harga minyak patokan Brent berjangka turun US$1,02 atau 1,9 persen ke level US$52,09 per barel.
Dalam perdagangan intraday, harga minyak Brent sempat menyentuh US$51,5 per barel terendah setelah 30 November.
Harga minyak terperosok dalam setelah laporan persediaan minyak AS menunjukkan peningkatan 8,2 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari perkiraan 2 juta barel, memecahkan rekor 528,4 juta barel.
"Sekitar sebulan ini pasar terpukul kenaikan pasokan, dan rasanya baru akan naik beberapa hari lagi. Tetapi masalahnya, pasar butuh berita utama yang mendorong bullish," kata analis dari Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn.
OPEC dan produsen minyak lain pada November tahun lalu sepakat untuk menurunkan pasokan 1,8 juta barel per hari (bph) pada paruh pertama 2017. Namun, pengeboran AS terus meningkat, seiring rencana pengembangan di Dakota Utara, Oklahoma, dan kawasan serpih lain.
Minggu ini, Menteri Minyak Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan fundamental pasar membaik, namun OPEC tidak akan membiarkan produsen rival ambil untung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved