Tiga menteri dipastikan dicopot Presiden Susilo Bambang Yudhoyuono dari jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu. Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, Menteri Sekretaris Negara Yusrtil Ihza Mahendra dan Menteri Negara BUMN Sugiharto.
Sumber politikindonesia di lingkungan kepresidenan mengatakan, keputusan pergantian ketiga orang menteri itu sudah final. Ketiga orang menteri itupun sudah diberitahu tentang pemberhentian mereka dari jabatannya.
Menurut informasi, Hamid sudah diberitahu melalui telepon soal pemberhentiannya itu melalai sekretaris kabinet Sudi Silalahi. Sebagai gantinya, Hamid ditawarkan untuk menempati pos baru sebagai Duta Besar Indonesia untuk India. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah Hamid akan menerima tawaran jadi dubes tersebut.
Yang menarik, kabarnya Hamid dicopot tanpa seizin Wakil Presiden Jusuf Kalla, padahal selama ini disebut-sebut Kalla berupaya mempertahankan Hamid.
Sementara itu, rumah dinas Menkumham Hamid Awaludin yang terletak di Jl Denpasar Blok C III Kav 02 tampak sepi. Pintu rumah tertutup rapat. Tidak ada tanda-tanda kesibukan dari penghuninya. "Beliau lagi di luar. Tidak ada di rumah sekarang," kata seorang petugas yang berjaga dirumah tersebut.
Calon kuat pengganti Hamid adalah Ketua Fraksi Golkar, Andi Matalata. Sosok ini sudah dipanggil Presiden ke Cikeas. “Presiden meminta saya menjadi salah seorang pembantunya tetapi belum dijelaskan di bidang apa,” kata Andi usai pertemuan itu. Namun, melongok latar belakangnya yang memiliki gelar S2 di bidang hukum, Andi adalah sosok pengganti Hamid.
Sementara itu, Mensegneg Yusril Ihza Mahendra juga sudah diberitahu soal pencopotan dirinya melalui Sudi Silalahi sejak Jumat (4/5) lalu. Pencopotan ini menimbulkan reaksi dari Partai Bulan Bintang (PBB). Para tokohnya PBB mengatakan akan mengevaluasi dukungan mereka terhadap SBY jika tidak ada kader PBB yang menggantikan Yusril di posisi kabinet.
Namun setelah MA Kaban, bertemu Presiden, suara PBB pun melunak. "Saya kira Presiden punya rencana sendiri yang cukup baik. Dan ini tidak memutus hubungan silaturahmi antara Presiden dengan Pak Yusril. Karena reshuffle bukan karena kesalahan," kata Kaban seusai bertemu Presiden.
Kabarnya Yusril sendiri sudah ditawarkan pos baru sebagai duta besar Indonesia untuk Malaysia. Alasannya, karena memang jabatan itu masih kosong sejak ditinggalkan Rusdiharjo. Selain itu, Yusril dianggap cukup mengenal negeri jiran tersebut karena pernah tinggal lama disana menyelesaikan studi doktornya. Namun, tawaran menjadi dubes tersebut ditampik Yusril.
Satu nama lagi yang dipastikan dicopot adalah Meneg BUMN Sugiharto. “Ia sudah dikabari kalau akan diganti,” kata sumber politik indonesia itu.
Disamping tiga nama yang dipastikan akan diganti tersebut, ada beberapa nama lain yang diisukan juga akan dicopot dari jabatannya. Mereka adalah Mendagri M Maruf, Menhan Juwono Sudarsono, dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Saifullah Yusuf. Pergantian Mendagri dan Menhan disebabkan alasan kesehatan.
[Hatta dan Sofyan Digeser]
Dalam reshuffle kali ini, dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu akan menempati pos baru. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informasi, Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Hatta Rajasa.
Syofyan adalah menteri pertama yang dipanggil Presiden ke Cikeas. Menkominfo ini, santer diberitakan akan menempati posisi baru sebagai Menteri Negara BUMN menggantikan Sugiharto.
Spekulasi itu muncul karena melihat pada latar belakang Sofyan pernah berkecimpung di Kementerian Negara BUMN. Tokoh yang ikut berperan dalam kesepakatan damai RI dan GAM ini pernah menjadi deputi Menneg BUMN sewaktu Menneg BUMN dijabat Tanri Abeng. Melihat inilah, maka Syofyan diduga bakal menggantikan Sugiharto.
Sementara itu, Hatta Rajasa juga akan mengemban tugas baru di Kabinet Indonesia Bersatu. "Dalam pertemuan tadi, Bapak Presiden meminta saya untuk menempati pos baru," katanya, usai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu malam.
Menteri yang sering disorot akibat banyaknya kecelakaan transportasi ini awalnya diisukan akan menempati posisi Sofyan Djalil. Namun, sebuah sumber di pimpinan pusat PAN menyatakan Hatta akan menempati posisi prestisius. Tidak jelas apakah posisi prestisius yang dimaksud adalah Menteri Sekretaris Negara, menggantikan Yusril Ihza Mahendra?
© Copyright 2024, All Rights Reserved